Starlink, perusahaan satelit internet milik Elon Musk belakangan menjadi perbincangan masyarakat. Pasalnya, berhembus kabar, layanan yang berada di bawah roket SpaceX ini akan menggelar uji coba untuk pertama kalinya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada pertengahan Mei mendatang.

Kabar kehadiran Starlink di Indonesia pertama kali disiarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan pada Agustus 2023. Kala itu, Luhut mengatakan Elon Musk akan berkunjung ke Tanah Air untuk membahas program Kementerian Kesehatan yang menggunakan internet satelit Starlink.

Namun, proses tersebut tak secepat mengedipkan mata. Pemerintah telah melakukan pendekatan kepada Elon Musk dari tahun sebelumnya. Penasaran seperti apa proses masuknya Starlink ke Indonesia? Berikut Redaksi Olenka telah merangkumnya:

Proses Masuknya Starlink ke Indonesia

Namun, usut punya usut, kiat pemerintah 'meminang' Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia bukan hanya melalui Starlink. Pemerintah tercatat sudah merayu salah satu perusahaan mobil listrik milik Musk, Tesla untuk berinvestasi di Indonesia sejak lama.

Baca Juga: Mengulik Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik di Purwakarta

Dalam pembicaraan via telepon Pada 11 Desember 2020, Presiden Jokowi mengundang Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia di bidang mobil listrik hingga bantalan peluncuran (launching pad) buat SpaceX.

Ia pun dua kali berbicara secara langsung dengan Elon Musk di fasilitas SpaceX, Texas, pada 2022. Tak tanggung-tanggung, presiden menawarkan konsesi nikel kepada Tesla jika ingin berinvestasi di Indonesia.

Di tengah rangkaian melobi miliarder kelahiran Afrika Selatan yang memimpin media sosial X tersebut, Starlink mulai masuk ke Indonesia. Pada Juni 2022, Menteri Komunikasi dan Informatika kala itu, Johnny G. Plate mengungkap pihaknya memberikan hak labuh kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup Starlink.

Baca Juga: Gak Cuma Telkom, Ini Sederet Perusahaan Pelat Merah yang Terjun di Bisnis Internet

Jadi, kala itu Telkomsat menggunakan layanan backhaul dengan satelit Starlink untuk keperluan internal Telkom Group. Operasional Starlink bukan untuk keperluan layanan ritel ke masyarakat. Layanan tersebut baru akan beroperasi saat Gateway Station dibangun oleh Telkomsat. Fungsinya fokus untuk melayani backhaul Telkomsat saja. Dengan kata lain, Starlink tidak beroperasi penuh di Indonesia.