Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menekankan bahwa dalam membangun karier yang sukses, kecerdasan akademik saja tidak cukup.
Di balik semua itu, kata Jahja, ada satu hal penting yang seringkali terlupakan, yakni kecerdasan lapangan dan kekuatan jaringan sosial atau book smart dan street smart.
“Ternyata yang penting dalam karier kita bukan hanya pintar ilmu. Ada yang disebut book smart dan street smart. Nah, street smart ini datang dari pengalaman di lapangan,” ujar Jahja, saat ditemui Olenka, belum lama ini.
Menurut Jahja, book smart memang penting, karena mencerminkan dasar-dasar pengetahuan yang kuat. Namun dalam praktiknya, dunia profesional menuntut lebih dari sekadar teori.
Jahja menuturkan, kecerdasan yang diperoleh dari pengalaman nyata di lapangan atau yang disebut street smart justru seringkali menjadi pembeda yang menentukan antara seseorang yang sekadar mampu bekerja dan mereka yang mampu memimpin.
Baca Juga: Bukan Menghafal, Ini Metode Belajar yang Dipakai Jahja Setiaatmadja
“Pengalaman itu bukan hanya untuk belajar-belajar-belajar, tetapi bagaimana melobi, membangun suasana, pertamanan. Ini ternyata jauh lebih berharga nilainya,” tambahnya.
Jahja menekankan, kata ‘pertamanan’ yang disebutkannya merujuk pada kemampuan membangun relasi yang tulus dan berkelanjutan dengan sesama. Di dunia kerja, kata dia, hal ini mencakup kemampuan menjalin hubungan dengan kolega, atasan, bawahan, klien, maupun mitra bisnis.
Dalam banyak kasus, orang yang memiliki hubungan baik dengan banyak pihak justru lebih mudah mendapatkan peluang baru, menyelesaikan konflik, hingga menginisiasi kerja sama strategis.
Lebih lanjut, Jahja juga menyoroti satu hal yang kerap diremehkan, yakni kekuatan persahabatan. Ia menyadari bahwa banyak dari rekan-rekannya semasa kuliah yang kini juga telah menjadi tokoh-tokoh penting di berbagai sektor.
“Sesudah saya lulus, ternyata teman-teman saya dulu juga banyak yang menjadi tokoh-tokoh masyarakat. Jalinan persahabatan itu value-nya sangat besar sekali untuk menunjang karier saya di kemudian hari,” ungkapnya.
Nah Growthmates, kisah Jahja ini menjadi refleksi penting bagi siapa saja yang sedang membangun karier, bahwasanya pendidikan tinggi dan kemampuan teknis tentu dibutuhkan, tetapi yang tak kalah penting adalah kemampuan memahami dan menjalin hubungan antarmanusia. Pasalnya, dunia kerja bukan hanya soal kerja keras, tetapi juga soal kerja cerdas dan kerja bersama.
Baca Juga: Jahja Setiaatmadja: Alumni BCA Mudah Diterima Kerja di Perusahaan Lain