Di balik posisinya sebagai Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja punya cerita yang tak banyak diketahui orang. Ia bukan siswa berprestasi karena rajin menghafal. Sebaliknya, Jahja adalah tipe pelajar yang justru kesulitan setiap kali harus mengingat pelajaran secara verbal.

“Saya nggak suka menghafal sebenarnya,” ungkapnya jujur kepada Olenka beberapa waktu lalu.

Namun, alih-alih menganggap ini sebagai hambatan, Jahja mencari metode belajar alternatif. Ia menemukan bahwa visualisasi dengan mengubah informasi menjadi gambar atau cerita di pikirannya, membantu proses memahami dan mengingat materi jadi lebih mudah.

Baca Juga: Jahja Setiaatmadja: Alumni BCA Mudah Diterima Kerja di Perusahaan Lain

“Kalau ada materi yang harus dihafal mati, saya coba memvisualkan nih. Coba ditranslate kepada peristiwa apa menggambarkan hapalan ini. Nah, sedikit banyak saya lebih gampang ngapalnya, daripada hapal mati gitu ya, sering lupa tuh," terangnya.

Metode ini terus ia gunakan, bukan hanya saat sekolah, tetapi juga ketika sudah masuk dunia kerja. Menariknya, pendekatan visual tersebut justru jadi kekuatan utama saat ia harus menyampaikan ide atau pengarahan kepada tim di perusahaan.

“Kalau kita hanya presentasi dalam bentuk poin-poin, orang mudah lupa. Tapi, kalau kita ceritakan dalam bentuk kejadian nyata yang relate, lalu dikaitkan dengan tujuan, orang akan lebih mengingat,” ujarnya.

Baca Juga: Wisdom Jahja Setiaatmadja Soal Bekerja Lembur: Jadikan Investment untuk Diri Sendiri

Sedikit tarik mundur cerita hidup seorang Jahja Setiaatmadja, dengan blak-blakan ia menceritakan kehidupan masa kecilnya yang tumbuh dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang terbatas. Ia menyebut masa kecilnya sederhana dan harus berjalan kaki ke sekolah dasar dan menengah, kadang diselingi main bola bareng teman-teman. Tapi, ada satu prinsip yang tak pernah ia tinggalkan, yakni belajar tetap harus jalan.

“Sampai di rumah ya belajar. Nggak ada pilihan lain,” katanya, “kalau sudah dekat ulangan ya dikejar, bisa sampai tengah malam."

Hasil akademik Jahja tidak datang secara instan. Tapi, ia bersyukur, konsistensinya membuahkan hasil yang memuaskan. Dan lebih dari itu, ia berhasil menemukan cara belajar yang sesuai dengan gaya berpikirnya yang bertahan, bahkan sampai ke ruang rapat perusahaan.

Baca Juga: Kisah Jahja Setiaatmadja Berani Ambil Tanggung Jawab Atas Kegagalan Tim

“Visualisasi bukan cuma metode belajar. Tapi, juga cara berpikir dan menyampaikan ide,” katanya.

Bagi Jahja, memahami cara otak bekerja adalah kunci. Tidak semua orang cocok dengan sistem belajar yang sama, dan menemukan metode yang tepat bisa mengubah segalanya.