Mereka menunjukkan bahwa didikan yang ditanamkan bertahun-tahun bukanlah hal yang sia-sia. Mereka tidak hanya hadir, tapi juga benar-benar berjuang. Pendekatan terhadap konsumen pun dijalankan dengan penuh empati dan kejujuran.
"Selesaikan masalah ini dengan mengutamakan para konsumen dan orang-orang yang wajib kita bayar. Jangan sekali-sekali lari dari kewajiban. Bayar atau ganti rugi mereka dengan sebaik-baiknya. Jaga integritas kita walau dalam kondisi seberat ini,” ujar Ciputra kepada timnya.
Dari Titik Nol Menuju Pemulihan
Ciputra dan timnya yakin bahwa keteguhan dan integritas menjadi nilai utama dalam menghadapi badai yang bisa menghancurkan siapa pun.
Baca Juga: Kisah Spiritual dan Jejak Iman yang Tersembunyi dalam Hidup Ciputra
Apa yang terjadi pada Ciputra bukan semata kisah tentang krisis ekonomi, tetapi juga potret utuh tentang kemanusiaan, kepemimpinan, dan keimanan yang diuji habis-habisan.
Bagi generasi muda yang hari ini tengah membangun karier, bisnis, dan kehidupan, kisah Ciputra di masa krisis 1998 adalah pengingat penting bahwa kejatuhan bukan akhir, selama kita masih punya keberanian untuk berdiri kembali.