Platform bursa kripto, Rekeningku (Reku), berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia. Partisipasi tersebut diimplementasikan tidak hanya melalui upaya peningkatan literasi, tetapi juga melalui berbagai inovasi yang memberi warna baru bagi industri kripto Tanah Air.
CO-CEO Reku, Jesse Choi, menyampaikan optimismenya terhadap potensi pertumbuhan industri kripto di Indonesia. Optimisme tersebut berkaca pada performa positif aset kripto dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk bitcoin yang mampu tumbuh lebih dari 160% sejak Januari 2023. Terlebih lagi, kripto merupakan instrumen investasi berbasis teknologi yang revolusioner.
Baca Juga: Meminimalisasi Risiko Investasi melalui Diversifikasi
"Ada potensi pertumbuhan pesat di pasar kripto, instrumen investasi berbasis teknologi masa kini dan masa depan, yaitu blockchain," pungkas Jesse Choi dalam kesempatan wawancara bersama Olenka belum lama ini.
Kendati demikian, Jesse tidak memungkiri bahwa bersamaan dengan potensi tersebut, ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri kripto. Salah satu tantangan di industri kripto Indonesia adanya perubahan besar dari sudut pandang regulasi.
Pada satu sisi, Reku bersyukur bahwa industri kripto Tanah Air sudah terlegitimasi pajak. Namun di sisi lain, regulasi tersebut dinilai membuat investor kripto lebih memilih berinvestasi di platform exchange luar negeri yang tentu belum terdaftar di Indonesia. Atas dasar itulah, Reku berupaya untuk mengambil peran aktif dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi kripto di dalam negeri.
"Reku aktif berkolaborasi dengan regulator untuk membahas tantangan yang ada," tambah Jesse.
Selain dari sisi regulasi, lanjutnya, pertumbuhan industri kripto juga masih dihadapkan oleh tantangan literasi dan kepekaan masyarakat terhadap aset kripto. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi finansial masyarakat pada 2022 baru menyentuh 49,68%. Angka tersebut tergolong cukup rendah.
"Di sinilah kami mendukung supaya masyarakat lebih sadar akan literasi melalui berbagai program edukasi," tambahnya.
Mendorong Literasi dan Edukasi
Sebagai orang yang punya ketertarikan terhadap teknologi blockchain, Jesse memahami bahwa kepekaan masyarakat terhadap aset kripto masih belum optimal. Selain literasi yang rendah, maraknya isu negatif yang mengatasnamakan aset kripto juga dinilai ikut memberikan sentimen negatif terhadap kripto.
Guna menjawab hal tersebut, Reku aktif melakukan edukasi kepada masyarakat, tidak hanya mengenai aset kripto, tetapi juga edukasi finansial dan investasi secara umum. Sepanjang tahun 2023 saja, Reku berhasil menjangkau hingga 5.000 peserta yang teredukasi di Indonesia.
"Selama tahun 2023, Reku telah melakukan program Reku Roadshow di lebih dari 20 daerah dan menjangkau 5.000 peserta," tambah Jesse.
Peningkatan literasi dan edukasi tersebut diimbangi dengan upaya Reku dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri kripto. Hal itu dilakukan melalui komitmen Reku menjadi platform yang patuh terhadap regulasi serta menjalankan operasional dengan sehat.
"Reku patuh terhadap regulasi. Tidak hanya dengan memiliki lisensi, tetapi juga operasional Reku betul-betul memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pengguna," tegasnya.
Inovasi Reku
Reku memastikan keamanan aset dan transaksi pengguna melalui operasional yang patuh terhadap regulasi. Pada saat yang sama, Reku berupaya meningkatkan kenyamanan pengguna melalui berbagai inovasi dan inisiatif yang dilakukan perusahaan.
Jesse menjelaskan, Reku secara konsisten mengembangkan fitur dengan semangat user-centric demi meningkatkan adopsi masyarakat dalam berinvestasi crypto. Untuk itu, Reku mengembangkan aplikasi dengan tampilan yang user-friendly sehingga mudah digunakan oleh pengguna.
Baca Juga: Jesse Choi Berbagi Soal Keunikan Teknologi Blockchain dan Tantangan Industri Kripto di Indonesia
"Aset kripto kerap diasosiasikan sebagai hal yang rumit, Reku menyederhanakannya dengan tampilan aplikasi yang mudah dan sederhana," kata Jesse.
Inovasi berikutnya, Reku menjadi exchange pertama di Indonesia yang menyediakan mode lightning dan pro untuk mengakomodasi segala tipe investor. Pengembangan fitur tersebut ditujukan untuk memudahkan investor pemula dalam berinvestasi kripto dengan tampilan aplikasi yang sederhana. Pada saat yang sama, fitur pro mengakomodasi kebutuhan investor yang lebih berpengalaman dengan menyajikan data grafik yang lebih lengkap.
Tak hanya itu, Reku juga melengkapi aplikasi dengan fitur personality test. Fitur tersebut dapat membantu pengguna dalam mengenali tipe dan tujuan investasi sehingga lebih strategis dan bijak dalam mengambil keputusan, mengalokasikan dana investasi, serta mendiversifikasi instrumen investasinya.
Reku juga mengambil inisiatif dengan menyediakan fitur staking yang menjadi inovasi terbaru di industri kripto Indonesia. Melalui fitur tersebut, pengguna berpotensi mendapatkan pendapatan pasif hingga 12,5% per tahun.
"Reku menjadi yang pertama menyediakan fitur ini yang mana aset kripto pengguna betul-betul di-stake di blockchain," kata Jesse menegaskan.
Serangkaian produk dan fitur menarik tersebut dinilai menjadi implementasi komitmen Reku dalam menemani perjalanan investasi para pengguna aplikasi Reku.
"Kami selalu berusaha menjadi panduan masyarakat untuk berinvestasi lebih bijak. Roadmap masa depan Reku pun juga mencerminkan visi tersebut," ungkap Jesse menutup sesi wawancara bersama Olenka.