Ada banyak konglomerat Indonesia yang terjun ke dalam bisnis AMDK (Air Mimum Dalam Kemasan). Dari deretan pebisnis di bawah ini, terbukti jika bisnis air minum dalam kemasan cukup menguntungkan.
Berikut deretan konglomerat Indonesia yang terjun dalam bisnis AMDK.
Baca Juga: Deretan Mal di Kota Bekasi, Beragam Destinasi Belanja dan Fasilitas Unggulannya
1. Tirto Utomo
Pertama, ada Tirto Utomo yang tercatat sebagai pelopor bisnis AMDK di Indonesia. Melalui PT Golden Mississippi, mantan wartawan ini memasarkan produknya dengan merek Aqua. Didirikan pada 23 Februari 1973, pabrik pertama Aqua berada di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Saat pertama kali dirintis, Aqua tidak langsung sukses, bahkan terus mengalami kerugian. Namun, berkat kejelian dan kegigihan Tirto dalam melakukan inovasi dan memotivasi tim, Aqua mulai mencapai titik ekuilibriumnya pada tahun 1978. Pada tahun 1990, PT Aqua Golden Mississippi Tbk menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) dengan kode saham AQUA.
2. Morgen Susanto
Dari segmen bisnis AMDK premium ada Morgen Susanto yang meluncurkan Equil melalui PT Equilindo Asri. Didirikan sejak tahun 1997, merek Equil mampu menembus pasar Indonesia dan global dan sering dijumpai di hotel-hotel mewah dan restoran kelas atas.
Demi menciptakan produk air mineral premium, Morgen harus meyakinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang keaslian dan kealamian air mineral yang ia produksi. Dia menjamin adanya pemeriksaan berkala dari sumber air hingga proses pengemasan, bahkan dibutuhkan karantina selama lima hari untuk mendeteksi bakteri. Demi menjaga kealamiannya, Equil mendirikan pabrik di dekat sumber mata air, yaitu di kaki Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat.
3. Hermanto Tanoko
Selanjutnya, ada pebisnis Hermanto Tanoko yang merupakan bos dari PT Sariguna Primatirta Tbk yang memproduksi Cleo. Merek tersebut resmi diluncurkan ke publik pada tahun 2004 dengan pabrik pertamanya berada di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.
Dengan nama Tanobel sebagai identitas perusahaan PT Sariguna Primatirta, Hermanto Tanoko mulai memasuki bisnis AMDK setelah pada tahun 2003 mengakuisisi produsen bermerek Anda. Pada 5 Mei 2017, PT Sariguna Primatirta Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CLEO.
Sementara itu, Tanobel berasal dari kata Tan dan Nobel. Tan diambil dari nama keluarga pendiri perusahaan, yaitu keluarga Tanoko, sedangkan Nobel atau Noble berarti pengakuan atas produk berkualitas tinggi dengan pemberian servis yang memuaskan kepada pelanggan. Mengutip laman resminya, Tan dan Nobel disebut melambangkan visi untuk menghasilkan produk unggulan serta layanan yang layak mendapatkan penghargaan Nobel.