Growthmates, apakah kamu pernah mendengar tentang perusahaan Evergreen? Evergreen atau Evergreen Marine Corporation adalah sebuah perusahaan transportasi dan pengapalan peti kemas asal Taiwan yang berkantor pusat di Distrik Luzhu, Taoyuan.

Pada tahun 1985, Evergreen menjadi perusahaan angkutan peti kemas terbesar di dunia. Sejak itu, mereka terus mengembangkan dan mengoperasikan pelabuhan di seluruh dunia untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Saat pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, di mana banyak perusahaan gulung tikar, Evergreen justru menggegerkan dunia karena perusahaan memberikan gaji ke karyawan yang berprestasi hingga 52 bulan gaji.

Di tahun 2023 lalu, lagi-lagi Evergreen membuat gempar lantaran memberikan bonus akhir tahun dengan nilai berkali-kali lipat dari gaji bulanan para karyawannya. Dikabarkan oleh The Strait Times saat itu, pekerja baru di perusahaan tersebut menerima gaji sekitar Rp20 juta lebih, namun menerima bonus hingga Rp1 miliar. 

Pemberian bonus ini merupakan dampak dari jalur perkapalan peti kemas kembali ramai setelah beberapa tahun ini menurun. Evergreen membukukan TWD304,35 miliar hingga kuartal III/2022 lalu. Menurut pihak perusahaan, pemberian bonus ini dilakukan sesuai kinerja para karyawan.

Lantas, siapakah sosok di balik Evergreen Marine Corporation ini? Berikut Olenka rangkum informasinya dari berbagai sumber. Yuk, simak!

Baca Juga: Menilik Kisah Sukses Brand Kopi Tuku: Pernah Viral Berkat Pak Jokowi, Kini Menembus hingga Korea Selatan?

Sosok di Balik Evergreen

Evergreen didirikan oleh Chang Yung-Fa. Ia terlahir di Taiwan pada tahun 1927. Chang lahir dan tumbuh dari keluarga tukang kayu yang tinggal di Keelung, kota pelabuhan utama di Taiwan utara. Keluarga Chang bukanlah keluarga berkecukupan, mereka relatif miskin yang hidup dari air, baik sebagai nelayan atau bekerja di kapal komersial.

Melansir dari Commonwealth Magazine, tekad Chang mengubah nasib dari kemiskinan dimulai saat sang ayah yang berprofesi sebagai tukang kayu kapal, meninggal di laut dan membuat Chang menjadi yatim dari 6 bersaudara.

Chang sendiri tak kuliah, selulusnya dari SMA pada usia 18 tahun, ia pun langsung bekerja untuk perusahaan perkapalan Jepang. Saat itu, dia bekerja sebagai petugas di sebuah kapal, yang bertugas mencatat muatan kapal. Setelahnya, dia menjabat menjadi anggota kru. Di saat rekan-rekan kerjanya memilih bersenang-senang usai bekerja, Chang lebih memilih pergi ke toko buku, mencari buku tentang pengiriman.

Tak ayal, berkat kegigihan dan kerja kerasnya, karirnya pun terus menanjak, dari anggota kru ia pun menjadi kepala kru. Di momen ini, Chang pun membangun bisnis untuk mendirikan dua perusahaan pelayaran baru, tetapi kemitraan itu bubar karena Chang menganggap visi mitranya terlalu konservatif.

Hingga akhirnya pada 1968, dia mendirikan Evergreen Marine dengan satu kapal kargo bernama Central Trust yang berusia 15 tahun. Saat memulai bisnisnya tersebut, Chang mengandalkan bakatnya untuk mengidentifikasi tren baru dalam industri pengiriman demi membuat Evergreen menjadi pemimpin di sektor pengiriman.

Persetujuan untuk menjadi perusahaan publik diberikan oleh Securities and Futures Commission (SFC) Kementerian Keuangan pada tanggal 2 November 1982. Persetujuan SFC untuk pencatatan Kategori A diberikan pada 6 Juli 1987 dan Evergreen Marine resmi tercatat di Bursa Efek Taiwan pada 21 September tahun yang sama. Bisnis dan layanan utamanya meliputi angkutan laut domestik dan internasional, agen pelayaran, dan pengoperasian terminal peti kemas.

Baca Juga: Kisah Sukses Bakhtera Group yang Dipimpin Deddy Syah, Perusahaan Logistik dengan Sejumlah Portofolio Bergengsi!