Kintakun menjadi salah satu brand sprei kenamaan di Tanah Air. Di bawah naungan PT Subur Anugerah Sentosa, Kintakun Collections telah hadir sejak 2005 sebagai penyedia perlengkapan tidur berkualitas, termasuk sprei, bedcover, bantal, selimut, serta sarung bantal dan guling.
CMO of Kintakun, Vincent Saputra, berbagi kisah perjalanan sukses Kintakun yang awalnya memulai usaha dengan berjualan sandal. Vincent mengungkapkan bahwa nama Kintakun terinspirasi dari sebuah merek Jepang, di mana awalnya mereka menjual sandal khas Jepang.
“Kita sudah berdiri dari 2005. Nama Kintakun itu memang berasal dari nama terinspirasi dari brand Jepang. Kenapa brand Jepang? Karena sebenarnya dulu sebelum kita berjualan bed itu, Kintakun itu berjualannya sandal, tau nggak? Sandal Jepang,” ujarnya seperti Olenka kutip, Kamis (2/1/2025).
Baca Juga: Kisah Pendirian Janji Jiwa, Toko Kopi yang Punya 900 Lebih Outlet di Indonesia
Namun, sejak 20 tahun lalu, Kintakun pindah haluan menjadi industri bedding dan masih tetap eksis hingga saat ini. Diakui Vincent, Kintakun sempat terdampak resesi di tahun 1998, ditambah musibah kebakaran yang menghanguskan pabrik sandal mereka pada masa itu.
Tidak ingin lama-lama terpuruk, Kintakun memulai kembali bisnisnya dari nol. Dengan modal menjual sprei dan bedcover dari garasi rumah, mereka perlahan bangkit dan berkembang hingga kini memiliki ratusan karyawan.
“Maka dari situ kita harus mengulang semuanya dari awal. Mulailah kita kecil-kecilan dari garasi rumah, awalnya kita berjualan sprei dan bed cover. Dan berkembang terus pelan-pelan sampai saat ini. Kita memiliki di atas 100 karyawan dan memberdayakan mungkin penjahit lebih dari 200-500 orang,” ceritanya.
Perjalanan panjang Kintakun dalam posisinya sebagai salah satu merek yang diingat oleh masyarakat saat ini, tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Melalui kombinasi branding, kampanye, inovasi, dan kolaborasi terus dilakukan hingga Kintakun berhasil memperluas pengenalan produk secara efektif dan membangun koneksi yang baik dengan mitra dan konsumen.
“Yang menjadi kunci sukses untuk Kintakun menurut saya itu kita perlu berinovasi dari segi produk. Kita ingin menyediakan produk yang terbaik untuk konsumen. Maka dari itu kita terus mengeluarkan inovasi-inovasi produk, termasuk dari kami itu ada yang namanya teknologi-teknologi dari pabrik-pabrik bedding yang membantu kita merasa lebih nyaman,” tutur Vincent.
Baca Juga: Kisah Pendiri Pisang Goreng Madu Bu Nanik Merintis Bisnis Kuliner
Diakui Vincent, saat ini Kintakun menggunakan hybrid teknologi dalam proses produksi. Di mana, teknologi tersebut membantu bahan baku yang dipakai Kintakun lebih menyerap air, sehingga terasa lebih nyaman dan dingin saat digunakan.
Selain itu, Kintakun juga terus berinovasi dengan mengeluarkan produk yang affordable dan berkualitas. Meskipun ada produk dengan harga yang relatif tinggi, hal itu sesuai dengan kualitas yang mereka berikan. Kintakun memastikan, produk miliknya sangat affordable bagi masyarakat Tanah Air.
“Jadi kalian boleh lihat produk Kintakun dari yang sangat murah sampai yang mahal kita tersedia,” tukasnya.