Dan baru berjalan satu tahun belakangan, Bakhtera Group melakukan joint venture dengan salah satu perusahaan di Amerika Serikat, yang diberi nama Emo Trans. Emo Trans sendiri bisa dibilang sebagai anak dari perusahaan Bakhtera Freight Worldwide.
Kehadiran Emo Trans juga dinilai sebagai pembeda dari bisnis logistik yang dijalankan oleh Bakhtera Group.
"Kami bersinergi, ber-joint venture, sehingga sekarang sudah masuk tahun pertama dan ini bisa menjadi pembeda atau bisnis logistik tidak hanya bersaing secara kompetitif tapi kita juga mencoba meluaskan market kita di Indonesia dan di dunia," terang Deddy.
Portfolio Bakhtera Group
Seperti yang sudah disinggung di awal, banyak portofolio Bakhtera Group yang berkaitan dengan sejumlah event dan konser bergengsi di Tanah Air. Seperti Bakhtera Group Freight Worldwide yang kini fokus pada portofolio concert, motosport, general cargo, manufacturing, dan lain sebagainya.
Deddy tak memungkiri, belakangan ini banyak orang yang mengenal Bakhtera Group menangani banyak konser di Indonesia. Selain itu, banyak event motosport pula yang berhasil ditangani Bakhtera Group di bagian pengiriman logistik.
"Terakhir kita membantu Coldplay untuk selain merchandise kita juga membantu logistiknya, lalu kita juga bantu untuk Metallica, Bon Jovi, Avenged Sevenfold, yang terbaru mungkin Slipknot kalau metalheads, anak-anak metal tahu semua," tutur Deddy.
"Terus di motosport, kita juga adalah perusahaan logistik pertama yang membantu pengiriman logistik pembalap-pembalap World Superbike, itu saya ingat betul tahun 2021. Lalu tahun 2022, kita membantu tim balap untuk tes balap di Mandalika, MotoGP 2022, World Superbike. Jadi, kita bisa dibilang perusahaan logistik yang menjadi pionir di venue atau industri event, nah ini yang membedakan," tambahnya.
Sementara di perusahaan Big Event Asia, Deddy mengaku lebih banyak menangani event corporate. Bahkan saat COVID-19, Bakhtera Group dipercaya membantu event Kemenparekraf, termasuk di bagian merchandise.