Tekanan Krisis 1998

Lika-liku bisnis Kembali dihadapi oleh Sudono Salim, bahkan kali ini jauh lebih berat. Bisnis Salim Group mengalami guncangan karena krisis ekonomi tahun 1998. Kerusuhan Mei 1998 telah membawa dampak besar terhadap bisnis Sudono Salim. Saat kerusuhan terjadi, rumah Sudono Salim yang berada di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, dirusak dan dijarah oleh massa.

Baca Juga: Kisah Indofood Jadi Perusahaan FMCG Terbesar di Indonesia

Kondisi menjadi semakin sulit ketika utang konglomerasi bisnis Salim Group yang kala itu mencapai puluhan triliun rupiah. Kondisi tersebut memaksa Sudono Salim melepas kepemilikan beberapa perusahaan, termasuk di antaranya adalah BCA. Dari ratusan perusahaan yang ada, Sudono Salim mampu bangkit bersama Indofood. Kini, Indofood menjelma sebagai produsen mi instan bermerek Indomie yang mendunia.

Mempertimbangkan faktor usia, Sudono Salim akhirnya menyerahkan gurita bisnis Salim Group kepada anaknya, Anthony Salim. Mempercayakan Salim Group bisa jadi keputusan tepat yang diambil oleh Sudono Salim. Pada akhirnya, Sudono Salim memilih menikmati masa tuanya dengan tinggal di Singapura. Hingga kemudian, Sudono Salim meninggal dunia pada 10 Juni 2012 lalu.