Meski sosoknya sudah tiada, perjalanan Sudono Salim menggapai kesuksesan begitu menginspirasi banyak orang. Pernah menjadi seorang buruh pabrik tahu, Sudono Salim berhasil mengubah hidupnya lewat tangan dinginnya merintis kerajaan bisnis Indofood hingga menjadi salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia.

Bagaimana kisah perjalanan sukses Indofood yang dirintis oleh Sudono Salim? Simak artikel berikut sebagaimana Olenka himpun sejumlah informasi dari berbagai sumber, Rabu (14/9/2024).

Sejarah Singkat Indofood

Sudono Salim mulai merintis bisnis Indofood dengan mendirikan perusahaan bernama PT Panganjaya Intikusuma pada 14 Agustus 1990. Namun, diubah menjadi PT Indofood Sukses Makmur pada 5 Februari 1994. 

Menukil dari laman resmi Indofood, Indofood merupakan sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan. Mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. 

Masih menukil dari laman yang sama, setelah berganti nama Indofood memulai integrasi bisnis melalui akuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari pada 1995. Dua tahun setelahnya atau tepat pada 1997, Indofood memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi grup perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi.

Baca Juga: 3 Varian Indomilk Authentic Korean Flavor Favorit Member Seventeen, Ada Rasa Kesukaanmu Juga Gak?

Pada 2007, Indofood mencatatkan saham Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources Ltd. di Singapore Stock Exchange (SGX). Grup Agribisnis juga memperluas perkebunannya dengan mengakuisisi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, sebuah perusahaan perkebunan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Pada 2008, Grup Agribisnis memulai bisnis gula dengan mengakuisisi PT Lajuperdana Indah, dan di waktu yang sama, Grup CBP memasuki bisnis produk susu dengan membeli PT Indolakto, produsen susu terkenal di Indonesia. Dua tahun kemudian, pada 2010, Grup CBP mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebagai PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Pada 2011, saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), anak perusahaan Grup Agribisnis, juga mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Grup CBP memperluas usahanya pada 2013 dengan masuk ke bisnis minuman. Setahun setelah itu, pada 2014, mereka mulai berbisnis air minum dalam kemasan (AMDK) dengan mengakuisisi aset AMDK, termasuk merek Club. Kemudian, pada 2018, Grup CBP mengambil alih seluruh saham anak perusahaan yang bergerak di bidang minuman dan produk kuliner.

Pada 2020, Grup CBP meluaskan bisnis mie instannya dengan membeli Pinehill Company Limited, produsen mie instan yang beroperasi di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara. Terakhir, pada 2021, Grup CBP sepenuhnya mengambil alih saham anak perusahaan di bidang makanan ringan.

Kelompok Usaha Strategis 

Bergerak dalam industri pengolahan makanan, Indofood mengklasifikasikan bisnisnya menjadi lima segmen. Di antaranya adalah produk konsumen bermerek, bogasari, agrobisnis, hingga distribusi serta budi daya dan pengolahan sayuran. Adapun produk konsumen bermerek, dijalankan Indofood melalui anak perusahaannya.

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Indofood turut memeroleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnis yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis. Di mana, antara kelompok usaha saling melengkapi satu sama lain. Di antaranya sebagai berikut seperti yang tertera dalam situs resmi Indofood:

1. Produk Konsumen Bermerek (CBP)

Grup CBP dari Indofood ini telah memproduksi berbagai produk konsumen bermerek di antaranya adalah mie instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta aneka minuman. 

Beberapa produk CBP Indofood yang telah melegenda di antaranya adalah Indomie, Indomilk, Cap Enak, Chitato, Indofood Racik, Promina, Club, hingga Ichi Ocha.

Baca Juga: 4 Tips Menjadi Authentic Leader ala Chitato: Pemimpin Gak Boleh Tutup Telinga terhadap Kritik

2. Bogasari

Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama yakni memproduksi tepung terigu dan pasta. Di antaranya adalah Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar untuk merek tepung terigu; La Fonte untuk produk pasta yang kian terkenal karena kualitas dan rasanya yang lezat. 

3. Agribisnis

Selanjut adalah grup Agribisnis yang merupakan grup yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia. Kegiatan utama dari grup Agribisnis ini meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan (Litbang), pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit, hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. 

Grup Agribisnis juga melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya sebagai bagian dari kegiatan operasional yang terdiversifikasi.

Adapun produk yang dipasarkan di antaranya seperti Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, Happy, Palmia, Royal Palmia dan Amanda. Produk-produk untuk kebutuhan industri dipasarkan ke Grup Indofood dan produsen makanan lainnya, termasuk bakeryM dan confectionery.

4. Distribusi

Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

Jawaranya di Dunia FMCG

Indofood didapuk menjadi salah satu perusahaan FMCG Terbesar di Indonesia. Bahkan, bisnis yang dirintis Sudono Salim ini dikenal sebagai jawara di industri Food Moving Consumer Good. Hal tersebut tak lain berkat produk andalannya untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat.

Indofood selalu berinovasi menghadirkan varian produk dengan cita rasa lezat yang menggugah selera. Bukan hanya itu, harganya yang ramah di kantong membuat produk-produknya menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian.

Bahkan, Indofood tak pernah tutup mata dan selalu mengikuti tren di tengah masyarakat. Beberapa waktu lalu, ia baru saja menggandeng member grup K-Pop, Seventeen, sebagai brand ambassador dari Chitato dan Indomilk serta menyasar pangsa anak muda dalam campaign mereka. 

Menukil dari laman Corporate Finance Institute, FMCG mengacu pada produk yang sangat diminati, dijual dengan harga terjangkau, dan cepat terjual. Dan Indofood menjadi salah satu perusahaan FMCG Terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Hadirkan Celebrity Chef Nicky Tirta, Serunya Demo Masak Bareng Komunitas di Rumah Indofood

Berkat Tangan Dingin Sudono Salim

Sudono Salim atau yang karib dengan sapaan Om Liem merupakan sosok berjasa dibalik kesuksesan bisnis milik Salim Group, salah satunya adalah Indofood. Mengutip dari berbagai sumber, Sudono Salim pernah menjalani hidup bagai ‘gelandangan’ di negeri asalnya, China daratan.

Tekad kuat yang dimiliki Sudono Salim untuk keluar dari kemelaratan hidup, membuatnya memutuskan untuk pindah ke Indonesia mengikuti jejak sang kakak. Sesampainya di Tanah Air, Sudono melakoni sejumlah pekerjaan demi bertahan hidup. Mulai dari buruh pabrik tahu hingga menjadi supplier cengkeh untuk berbagai perusahaan rokok di Kudus, Semarang, Jawa Tengah. 

Singkat cerita, Sudono Salim mulai bekerja dengan Mochtar Riady untuk mendirikan Bank Central Asia (BCA). Bukan hanya itu, Sudono Salim terus berekspansi menjalankan bisnisnya dan mulai memproduksi bahan pokok seperti tepung terigu, dan mendirikan PT Bogasari pada 1968.

Tak sampai di situ, Sudono juga turut mendirikan perusahaan yang memproduksi makanan olahan tepung yakni, mie instan, dan didirikanlah Indofood pada 1990. Indomie menjadi produk Indofood yang cukup terkenal di kalangan masyarakat tanah air.

Berkat kerja keras dan keuletannya, Sudono Salim berhasil merintis Indofood hingga membuatnya menjadi jawara dalam dunia FMCG di Indonesia.