Sehingga suatu hari, kata Andy, ketika ia merasa gaji yang diterimanya memang kecil atau tidak sepantasnya, ia akan datang menghadap manajemen untuk meminta haknya. Bahkan, Andy sudah menyiapkan jawaban ampuh bila permintaannya diterima atau bahkan ditolak oleh manajemen.
Andy tak keberatan untuk keluar dari perusahaan, jika perusahaan mampu untuk menaikkan gajinya tapi enggan memberikan haknya tersebut. Ia yakin, banyak perusahaan media lain yang mau menerimanya lantaran kompetensi yang sudah dimilikinya selama ini.
“Karena aku tahu hargaku di pasar itu tinggi. Kenapa? Aku sudah melengkapi senjata-senjata tadi, yang kapanpun, dimanapun, aku siap untuk bertarung dengan siapapun. Artinya aku punya kompetensi yang aku yakini hargaku di pasar tinggi,” kata Andy.
Baca Juga: Perjuangan Andy F. Noya Gapai Mimpi Jadi Jurnalis: Sempat Patah Semangat
Namun, jika perusahaan mau membayarnya lebih, tetapi tidak mampu memberikan hak tersebut lantaran kondisi yang tak memungkinkan, Andy juga tak keberatan untuk tetap setia dengan perusahaan.
“Aku tetap bekerja, karena aku tahu sebenarnya perusahaan ingin membayar aku lebih, tapi nggak mampu. Ya sudah, ayo. Aku juga senang kok di sini. Aku bekerja dengan gairah yang tinggi lagi,” tukasnya.