Ayah Ciputra adalah laki-laki yang sangat mencintai keluarganya, di dalam penjara ia selalu menceritakan anak-anak dan istrinya, itu adalah gambaran rumah tangga3 yang harmonis

"Laki-laki itu berkata-kata dengan sedih. Papa wafat di tengah penderitaan penjara zaman Jepang. Kelaparan dan kesepian,” ujarnya.

Tak Ada Dendam

Kendati ayahnya diculik, disiksa dan dijebloskan ke dalam penjara tanpa mengetahui apa kesalahannya, namun Ciputra sama sekali tak menaruh dendam pada Jepang. Menyimpan dendam kepada orang yang telah menyakiti keluarganya bukanlah tipe Ciputra, hanya saja ia bukan orang yang pelupa, seluruh kejadian di masa lalu masih terekam di kepalanya.

Alih-alih menaruh dendam, Ciputra justru menjalin hubungan yang sangat harmonis dengan pengusaha-pengusaha asal Jepang. Ciputra bahkan mengagumi orang-orang Jepang dan budaya mereka.

Baca Juga: Mengenang Sosok Ciputra: Pak Ci, Sang Maestro Properti Inspiratif

“Tapi kemudian saya tidak merasa dendam sama sekali kepada orang Jepang atau negaranya setelah belajar banyak tentang Jepang di kemudian hari. Saya bahkan mengagumi mereka. 

“Perusahaan kami berpartner dengan Obayashi Gumi, Mitsubishi Gosan, Mitsui Fudosan, Marubeni, dan sebagainya. Dan, semuanya sukses sekali. Tidak ada sedikitpun salah paham,” tambahnya memungkasi.