Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggagalkan keberangkatan tiga pekerja migran unprosedural yang mau diterbangkan ke Malaysia dan Kamboja. Ketiganya hendak dipekerjakan menjadi scammer.

Aksi penjegalan itu dilakukan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jumat (22/11/2024).

Baca Juga: Kementerian P2MI dan BUMN Bakal Hadirkan Lounge Khusus untuk PMI Seluruh Bandara Internasional

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan, pihaknya tak bakal tinggal diam dengan kasus ini, pihaknya bakal mencari pelaku yang mengotakinya.

"Kita akan kembangkan sindikatnya siapa. Yang kita cari adalah pemain di belakang. Jangan cuma lihat sedikit atau banyak yang berhasil digagalkan kepergiaan. Tapi dari sini kita akan kembangkan semuanya," kata Karding saat dikonfirmasi Sabtu (23/11/2024).

Aksi penggagalan itu dilakukan Kementerian P2MI dilakukan atas laporan masyarakat. Tim bergerak cepat, menyusuri areal bandara hingga akhirnya menemukan ketiganya. 

Setelah dikonfirmasi, korban masing-masing MA asal Sulawesi Utara, KA asal Gorontalo dan MI asal Sulawesi Utara mengaku hendak berangkat ke Kamboja dan bekerja sebagai scammer.

Petugas KP2MI kemudian membawa ketiganya ke lounge PMI BP3MI Banten untuk diminta keterangan. Salah satunya mengaku sebelum sampai ke Jakarta, mereka kerap berpindah-pindah lokasi dan dibawa oleh calo dan jaringannya.  

Untuk pembuatan paspor dilakukan sendiri-sendiri dan diganti oleh calo. Sedangkan untuk proses keberangkatan dari daerah masing-masing dan diarahkan melalui ponsel. 

Sejumlah barang bukti berupa tiga KTP CPMI, tiga paspor dan tiket boarding pass, Jakarta-Kuala Lumpur, Kuala Lumpur -Pnhom Penh ikut diamankan.

Pada waktu yang sama, kementerian dibantu Polda Bali juga menggagalkan upaya penempatan unprosedural lima pekerja migran ke Malaysia di Denpasar. Pelaku juga berhasil dibekuk.

Baca Juga: Pilkada Serentak, Prabowo Tetapkan Tanggal 27 November 2024 Hari Libur Nasional

Lokasi penggerebakan di Jalan Pesanggaran, Denpasar. Korban berasal dari NTT.

BP3MI Bali awalnya mendapat info dan berhasil jalin komunikasi dengan korban. Lalu tim berkoordinasi dengan Polda Bali.