Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rolliansyah Soemirat, memaparkan evaluasi terkait 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama mengenai kebijakan luar negeri.
Pria yang karib disapa Roy itu menuturkan, banyak langkah konkret dalam diplomasi yang dipimpin langsung Presiden Prabowo maupun Menteri Luar Negeri, Sugiono dalam 100 hari pemerintahan saat ini.
Roy lantas mempersilakan masyarakat untuk menilai kinerja kementerian yang dia wakili. Ia mengaku enggan mengklaim soal capaian apa saja yang telah diperoleh Kemlu.
Namun menurutnya, lawatan yang dilakukan Presiden Prabowo ke sejumlah negara merupakan upaya untuk membuka peluang kerja sama di berbagai bidang.
Roy juga bilang, diplomasi Indonesia terus bekerja, baik untuk memperjuangkan kepentingan nasional maupun untuk berkontribusi bagi perdamaian, keamanan dan kemakmuran dunia
“Tentu kami akan menyerahkan sepenuhnya kepada publik. Banyak langkah konkret dalam 100 hari pertama. Ada berbagai macam diplomasi aktif yang bahkan dipimpin langsung Presiden Prabowo," kata Roy, dalam acara press briefing di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Baca Juga: Pernyataan Lengkap Kemlu Soal Isu Pemindahan 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia
Lebih lanjut, Roy menegaskan bahwa sejumlah kesepakatan telah dicapai selama 100 hari pertama kinerja kabinet Prabowo, seperti di sektor perdagangan dan keamanan.
Salah satu contohnya adalah kunjungan Prabowo ke sejumlah negara. Ia menyebut, lawatan itu telah telah menghasilkan berbagai kesepakatan bisnis yang antara lain membawa investasi asing ke Indonesia.
Tak hanya itu, Roy juga bilang, saat lawatan tersebut juga Indonesia meminta dan mendapat dukungan dari berbagai negara terkait berbagai macam program prioritas pemerintah, seperti untuk menjalankan program prioritas, terutama makan bergizi gratis (MBG) hingga menyangkut ketahanan energi dan pangan.
"Selama 100 hari pertama secara konsisten dan kontinyu pejabat Kemlu mengimplementasikan instruksi Presiden agar Indonesia dapat terus memainkan perannya, profil Indonesia di kancah internasional secara lebih kuat, dapat menjadi motor penggerak dan negara terdepan dalam membela kepentingan negara-negara berkembang atau global south," paparnya.
Baca Juga: Kemlu Bantah Isu Pemindahan 2 Juta Warga Gaza ke Tanah Air