Pemerintah melalui otorita Ibu Kota Nusantara terus mengupayakan berbagai infrastruktur untuk menunjang keberlangsungan hidup di ibu kota negara (IKN) di Panajam Paser, Kalimantan Timur.

Salah satu fasilitas penunjang yang teramat penting adalah ketersedian air bersih, pemerintah mengusahakan supaya instalasi air bersih tuntas tepat waktu seiring  perpindahan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai kementerian yang segera bermigrasi dari Jakarta ke IKN.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di IKN, pemerintah sudah membangun Sepaku Semoi, sebuah bendungan raksasa berukuran 2.000 hektare yang menjadi cikal bakal sumber air bersih penopang kehidupan di IKN.

Baca Juga: Bu Megawati Diundang Jokowi ke IKN

Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi masuk dalam rencana induk proyek IKN, bendungan itu sudah dikebut sejak 2020 lalu dengan sokongan anggaran yang mencapai Rp836 miliar. Proyek penyedia air baku itu telah tuntas digarap dengan ditandai seremonial peresmian yang dilakukan Jokowi pada 4 Juni 2024 lalu. 

Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku 2.500 liter per detik. Sebanyak 2.000 liter per detik untuk IKN Nusantara dan 500 liter per detik untuk Balikpapan.  

Selain sebagai sumber utama air baku untuk IKN, Bendungan Sepaku Semoi memiliki beberapa fungsi penting lainnya yakni: irigasi pendukung pertanian, pengendalian banjir, konservasi air dan pembangkit listrik.

Dalam hal konservasi, bendungan Sepaku dimanfaatkan untuk menyimpan air selama musim hujan untuk digunakan selama musim kemarau, memastikan pasokan air yang stabil sepanjang tahun. Sehingga, bisa memasok kebutuhan air baku IKN.

Bersamaan dengan itu, pemerintah juga membangun Bendungan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter per detik. Intake Sungai Sepaku dibangun dengan konsep Bendung Gerak atau obermeyer. Lebar bendungan 117,2 meter dan tinggi 2,3 meter.

Pasokan Air Bersih untuk 10 Tahun

Isu ketersediaan air bersih di IKN menjadi sorotan berbagai pihak, IKN bahkan disebut-sebut terancam krisis air bersih, pasalnya dari berbagai studi disebutkan kondisi geografis di IKN yang mayoritas memiliki tanah gambut tak memungkinkan ketersediaan air tanah yang memadai dan layak konsumsi, kondisi ini diperparah dengan keberadaan industri ekstraktif yang ikut andil merusak kualitas air tanah di sana. 

Meski sempat berpolemik, namun pemerintah memastikan pasokan air dari kedua bendungan itu sudah cukup, penggunaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari tak mengandalkan air tanah, lagipula penggunaan air tanah yang berlebihan berefek buruk bagi lingkungan dan kelangsungan hidup di IKN karena terancam bahaya penurunan muka tanah di masa mendatang sebagaimana yang sedang terjadi di Jakarta sekarang ini. 

Baca Juga: Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Jokowi: Saya Tidak Sempurna, Saya Hanya Manusia Biasa

Ketersedian pasokan air bersih yang bersumber dari Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku diperkirakan cukup untuk menunjang kehidupan semua penghuni IKN selama 10 tahun ke depan. 

Lantaran hanya bertahan satu dekade, pemerintah dipaksa putar otak mencari solusi lain,  saat ini sudah ada opsi baru, pemerintah telah menemukan jalan alternatif agar IKN terus dialiri air bersih layak pakai di masa depan.  

Opsi yang diambil pemerintah untuk memastikan ketersedian air bersih diambil lewat program berkelanjutan, caranya adalah membangun bendungan-bendungan baru sebagai pemasok air baku.

Rencananya, pemerintah membangun tiga bendungan baru yang digarap secara bertahap hingga 2058, ketiga bendungan baru yang telah diproyeksikan itu yakni Bendungan Batu Lepek, Bendungan Selamayu dan Bendungan Sifak.

Baca Juga: Dilirik PDI-Perjuangan untuk Pilgub Jakarta 2024, Anies Baswedan: Mari Kita Majukan Kota Ini Sama-sama

Targetnya, pemerintah membangun Bendungan Batu Lepek pada 2033 untuk mensuplai ketersedian air bersih hingga 2045, selanjutnya akan dibangun Bendung Selamayu untuk ketersedian pasokan air baku hingga 2060 dan menyusul Bendungan Sifak untuk kebutuhan air bersih hingga 2058. 

Bisa Langsung Diminum dari Keran 

Air bersih diproyeksikan segera dipakai sejumlah kawasan inti IKN pada 10 Agustus 2024, instalasi untuk mengaliri air ke kawasan ini sebentar lagi tuntas, maklum saja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah instansi pemerintah akan menggelar apel bendera peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2024 di IKN, jadi ketersedian sarana prasarana penunjang musti dikebut. 

Adapun air bersih di IKN diproses menggunakan sistem portable water yang memungkinkan pemurnian air hingga bisa diminum langsung dari keran. Uji coba telah dilakukan pemerintah. 

Bahkan hasil uji coba itu dipamer Jokowi di laman instagram pribadinya, baru-baru ini dia mengunggah foto Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sedang menenggak segelas air putih yang diambil langsung dari keran.

Baca Juga: Dilirik PDI-Perjuangan untuk Pilgub Jakarta 2024, Anies Baswedan: Mari Kita Majukan Kota Ini Sama-sama

Basuki sendiri telah mengkonfirmasi, bahwa kualitas air bersih di IKN sangat baik, ketersedian air bersih di sana sangat layak konsumsi. Bahkan Basuki tak sungkan menyebut kualitas air di IKN jauh lebih baik dari air kemasan.