Growthmates, setiap tanggal 23 Juli kita memperingati Hari Anak Nasional sebagai pengingat pentingnya pendidikan bagi perkembangan mental serta masa depan anak karena pendidikan sejatinya adalah hak dasar yang diatur dalam UUD 1945 pasal 31. Adapun, langkah bijak yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah menyiapkan dana pendidikan sejak dini agar kelak anak bisa mengakses pendidikan terbaik tanpa khawatir masalah keuangan.
Menurut Faculty Head Sequis Quality Empowerment, STAE, Yan Ardhianto Handoyo, S.T., AWP®, RFP®., langkah pertama mempersiapkan dana pendidikan adalah memiliki kebiasaan berhemat dan tidak berutang konsumtif agar bisa menabung. Bukalah rekening tabungan khusus untuk pendidikan agar dapat fokus meningkatkan saldo dana pendidikan.
Setelah memiliki kebiasaan menabung, Yan menyarankan untuk meningkatkan dana pendidikan dengan cara berinvestasi. Hal ini karena ada faktor inflasi yang membuat biaya pendidikan terus meningkat setiap tahun. Bahkan, kenaikan juga terjadi pada biaya lain yang menjadi pendukung, seperti biaya kursus, buku pelajaran dan peralatan sekolah, transportasi ke sekolah, uang saku, dan lainnya.
“Inflasi pendidikan membuat biaya pendidikan terus naik. Biaya relatif besar akan sangat terasa saat anak memasuki pendidikan menengah dan tinggi. Kemampuan ekonomi yang terbatas umumnya menjadi kendala untuk menyekolahkan anak. Biasanya banyak anak yang lebih memilih untuk bekerja membantu perekonomian keluarga ketimbang melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Padahal, kesetaraaan mengakses pendidikan tinggi adalah salah satu cara mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat,” sebut Yan.
Nah Growthmates, jika kamu belum pernah berinvestasi, dapat mencoba reksa dana dan Surat Berharga Negara kemudian lengkapi dengan asuransi pendidikan dwiguna. Ketiga instrumen ini akan membantu orang tua mengumpulkan dana untuk keperluan dana pendidikan jangka panjang.
Yan setuju bahwa dana pendidikan perlu dipersiapkan jauh-jauh hari, tetapi jika hanya dengan menabung dengan jumlah yang sama setiap bulan, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Investasi masih menjadi solusi menghadapi kenaikan inflasi sampai saat ini karena dalam investasi ada potensi imbal hasil yang nilainya lebih besar dari sekadar menabung.
Reksa dana ada berbagai jenis, seperti saham, campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang. Mana yang dipilih tergantung pada tujuan finansial dan jangka waktu. Pilihlah reksa dana sesuai profil investasi dengan menyesuaikan tujuan dan kapan hasil investasi reksa dana tersebut ingin dipakai dengan mengacu pada prinsip high return high risk, yakni keuntungan besar berbanding lurus dengan risiko yang besar.
Pemula dapat mencoba berinvestasi di reksa dana pasar uang. Kelak, pengetahuan investasi dan kemampuan finansial bertambah, bisa mempertimbangkan jenis reksa dana lain untuk menyiapkan dana pendidikan.
Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan di Usia 40-an: Lakukan Financial Checklist ala Sequis Ini Yuk!
Asuransi pendidikan dapat juga menjadi pilihan menyiapkan dana pendidikan anak atau menjadi pelengkap berinvestasi karena instrumen ini tidak hanya membantu mengumpulkan dana, tetapi juga ada perlindungan jiwa. Pilihlah asuransi pendidikan yang premi dan manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.
Sequis memiliki asuransi pendidikan yang sangat baik jika dimiliki masyarakat karena merupakan asuransi dwiguna, yakni memiliki manfaat perlindungan jiwa bagi orang tua sebagai Tertanggung dan dapat menjadi tabungan untuk mendukung dana pendidikan anak.
“Sequis EduPlan Insurance adalah salah satu produk asuransi pendidikan unggulan dari Sequis karena terdapat manfaat meninggal dunia untuk ahli waris atau penerima manfaat dan terdapat manfaat dana pendidikan yang akan diterima oleh Tertanggung dan/atau ahli waris hingga 200% Uang Pertanggungan, sesuai tabel dana pendidikan terjadwal selama polis masih aktif (inforce),” tutur Yan.
Yan mencontohkan betapa bermanfaatnya memiliki asuransi pendidikan seperti yang dirasakan keluarga Bapak Prawiro yang meninggal dunia karena kecelakaan, namun keluarganya dapat bertahan hidup dan anak-anaknya tetap dapat melanjutkan pendidikan.
Bapak Prawiro (30 tahun) memiliki asuransi Sequis EduPlan Insurance dengan Uang Pertanggungan (UP) Rp500 juta. Perlindungan asuransi berlangsung selama 15 tahun. Namun, pada tahun polis ke-4, bapak Prawiro meninggal dunia. Ahli Waris atau Penerima Manfaat akan menerima Manfaat Meninggal Dunia sebesar 100% UP dan keluarga Bapak Prawiro tidak perlu melanjutkan pembayaran premi.
Ahli Waris atau Penerima Manfaat juga akan mendapatkan Dana Tahapan sesuai tabel dana pendidikan terjadwal sebesar 190% UP atau Rp950 juta. Karena Sequis EduPlan Insurance merupakan asuransi dwiguna sehingga saat masih hidup bapak Prawiro dan keluarga sudah merasakan manfaat Dana Tahapan pada akhir tahun polis ke-3 sebesar 5% UP atau Rp25 juta.
Selain menabung, berinvestasi, dan berasuransi, Yan juga menyarankan agar anak Indonesia belajar giat agar memiliki nilai akademik yang memadai untuk dapat mencoba peluang program beasiswa atau bantuan dana pendidikan yang tersedia. Banyak institusi pendidikan menawarkan beasiswa untuk siswa berprestasi atau yang membutuhkan bantuan finansial. Mendapat beasiswa dapat membantu mengurangi beban orang tua menyiapkan dana pendidikan.
“Selamat Hari Anak Nasional semoga kita sebagai orang tua dapat benar-benar menyadari bahwa anak adalah aset berharga bukan saja untuk keluarga, tetapi juga bagi negara karena mereka adalah penerus bangsa sehingga kita perlu menghormati dan memenuhi hak anak termasuk pendidikan mereka,” tutup Yan.
Baca Juga: Gambaran dan Proyeksi Industri Asuransi Indonesia di Tengah Perkembangan Asuransi Global