Pendidik sekaligus pengusaha ternama, Gita Wirjawan, menekankan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh ambisi dan imajinasi, tetapi juga oleh faktor keberuntungan atau hoki. 

Menurutnya, dalam berbagai bidang kehidupan, baik sebagai pemimpin, pengusaha, akademisi, maupun pembuat kebijakan, keberuntungan menjadi atribut penting yang melengkapi kerja keras dan visi seseorang.

Gita menjelaskan bahwa keberuntungan dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni blind luck dan smart luck. Blind luck merupakan keberuntungan yang datang tanpa bisa dikendalikan, seperti lahir di keluarga yang mendukung atau berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. 

Baca Juga: Bukan Cuma Soal Sekolah, Ini Cara Bambang Sutantio Bangun Mental Anak

Sementara itu, smart luck adalah keberuntungan yang bisa “dipelajari” dan diusahakan melalui disiplin, latihan, dan kebiasaan yang konsisten. Ia mencontohkan atlet bulu tangkis legendaris seperti Butet dan Owi, yang setiap hari memukul ribuan shuttlecock untuk mengasah presisi pukulan mereka. 

“Keberuntungan mereka di momen penting seperti semifinal atau final bukan kebetulan, tapi hasil dari latihan yang dilakukan terus-menerus,” ujar Gita.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa smart luck sejatinya adalah bentuk peluang yang muncul dari kerja keras dan kesiapan diri. Orang yang secara konsisten berusaha memperbaiki kemampuan dan memperluas wawasan akan lebih mungkin “menemukan” keberuntungan dalam hidupnya. 

Dengan kata lain, bagi Gita Wirjawan, keberuntungan bukan hanya sesuatu yang datang secara tiba-tiba, melainkan hasil dari kombinasi antara kesiapan, usaha, dan kesempatan yang diolah dengan cerdas.