Pendidik sekaligus pengusaha ternama, Gita Wirjawan mengatakan keterbatasan fiskal dan moneter Indonesia, membuat negara ini terus bergantung pada investasi asing.
Dia merinci, secara fiskal, rasio pendapatan pajak terhadap ekonomi Indonesia hanya 10 persen. Secara moneter Indonesia punya rasio uang beredar terhadap PDB yang hanya 45 persen.
Baca Juga: Danantara Ambil Alih Operasional Whoosh
"Dan kita nggak bisa nyetak (uang). Satu-satunya jalan apa? Untuk mendatangkan modal dari luar?," kata Gita dilansir Olenka.id Rabu (12/11/2025).
Kendati masih bergantung pada investasi, namun kata Gita Indonesia juga tampak kesulitan mendapat investasi dari luar negeri, bahkan Indonesia tertinggal jauh dari Singapura, di mana negara Singa Putih itu lebih punya daya tarik pada investor ketimbang Indonesia.
"Nah, modal yang datang dari luar ke Asia Tenggara setiap tahun tuh 200 sampai 230 miliar dolar. Tapi dari angka tersebut, Singapura mendatangkan 100-140 miliar dolar," ujarnya.
Menurut Gita, ada banyak kendala yang merintangi investasi di Indonesia, salah satunya adalah soal penegakan hukum, dan berbagai regulasi ribet yang membuat pada investor berpikir dua kali untuk berinvestasi, selain itu masalah risiko juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor, mereka lebih tertarik ke Singapura ketimbang ke Indonesia.
Baca Juga: AGTI Dukung Pemerintah Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo
"Pertanyaannya kenapa Singapura, yang hanya satu pulau, bisa mendatangkan 100-140 miliar dolar, sedangkan Indonesia, lebih dari satu pulau, hanya bisa mendatangkan 30 miliar dolar. Yang pertama adalah penegakan hukum.Dan apapun yang dikerangkakan dalam kerangka regulasi itu sangat bisa diprediksi. Dan sangat bisa membuahkan kepastian. Yang kedua, ini adalah kapasitas untuk mentranslasi dari uncertainty menjadi resiko," pungkasnya.