Senada di sampingnya, Ratna Puspitasari, Pengamat Komunikasi Pemasaran sekaligus CEO Fortuna, menambahkan bahwa industri ritel berpotensi untuk terus berkembang pesat. Gerakan 'Belanja di Indonesia Aja' tidak hanya akan mendorong perkembangan sektor ritel, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan. 

"Dengan gerakan 'Belanja di Indonesia Aja', kita tidak hanya mendukung produk lokal tetapi juga memberikan dorongan besar bagi UKM untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas. Gerakan ini akan mendorong masyarakat Indonesia agar lebih memilih dan mengutamakan produk lokal dalam kegiatan belanja. Pastinya, ini akan memperkuat ekonomi lokal, dan mendukung usaha mikro dan UKM. Langkah komunikasi publik yang dilakukan HIPPINDO ini sangat penting untuk menjaga pertumbuhan tetap sustain," jelas Ratna.

Sebagai pilot project, Belanja Di Indonesia Aja HIPPINDO telah berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta dengan menyelenggarakan Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2024 untuk menjadikan Jakarta Menjadi Kota MICE Global dengan didukung penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara HIPPINDO – ASPERAPI – ASTINDO -  APPBI Mengenai Program Belanja Di Indonesia Aja Tahun 2024 – 2029 untuk Mendukung Jakarta Global City.

Ketua Umum HIPPINDO Bapak Budihardjo Iduansjah mengucapkan terima kasih kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang telah terlibat dalam pengembangan kebijakan yang berdampak pada sektor ritel. Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan efisiensi, dan mendukung peritel besar dan usaha kecil.

Baca Juga: Kemenkominfo Endus Dugaan Perdagangan Orang dalam Jaringan Judi Online

Menko Airlangga memainkan peran penting dalam membentuk sektor ritel Indonesia melalui pengembangan kebijakan, dukungan untuk bisnis lokal, dan mempromosikan transformasi digital. Upaya-upayanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan ritel yang dinamis dan kompetitif yang mendukung praktik ritel tradisional dan modern. Perannya dalam membentuk sektor ritel Indonesia dan kebijakan ekonomi yang lebih luas sangatlah besar.

"Pak Airlangga Hartarto telah berperan dalam membentuk peraturan yang mempengaruhi operasi ritel, termasuk peraturan yang terkait dengan perdagangan, izin usaha, dan perlindungan konsumen. Juga telah menjadi pendukung dalam mendukung usaha kecil dan menengah (UKM), yang sangat penting bagi sektor ritel. Inisiatif-inisiatif di bawah kepemimpinannya sering kali berfokus pada peningkatan akses keuangan, teknologi, dan pasar bagi UKM," sebutnya.

Menko Airlangga Hartarto telah mendukung promosi produk buatan Indonesia, mendorong konsumsi lokal dan meningkatkan daya saing merek dalam negeri di pasar ritel.

Senada dengan Budi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Ali Murtopo Simbolon menyampaikan, ”Pak Budihardjo dikenal sebagai sosok yang selalu menghadirkan ide-ide kreatif, termasuk dalam program "Belanja di Indonesia Aja" yang kita bahas hari ini. Apa yang saya sampaikan ini sebenarnya adalah penguatan dari apa yang telah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menekankan pentingnya gerakan bersama dalam mendukung perekonomian nasional.

Pak Menko juga menegaskan bahwa Kementerian Perekonomian sangat fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan menengah, karena mereka adalah aktor utama dalam perekonomian yang dapat membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. Dengan konsumsi masyarakat yang menopang hampir 54% dari pertumbuhan ekonomi, fokus pada sektor ini menjadi sangat penting. Ini juga yang menjadi dasar kuat mengapa program "Belanja di Indonesia Saja" harus dilakukan secara masif dan terstruktur, agar target pertumbuhan ekonomi ke depan yang ditetapkan sebesar 8% dapat tercapai.

“Pak Budihardjo, bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya, memahami bahwa untuk mencapai pertumbuhan yang merata, daya saing ekonomi perlu terus ditingkatkan, tidak hanya secara nasional tetapi juga di setiap daerah. Sebagai contoh, wilayah DKI Jakarta dan Jabodetabek telah keluar dari jebakan pendapatan menengah, namun masih banyak daerah lain yang perlu perhatian untuk mencapai hal yang sama. Dengan adanya 70% aktivitas sektor konsumsi yang berfokus di Jawa dan Nusa Tenggara, serta 10-15% di Sumatra, penting untuk mengelola daerah-daerah lain agar tidak tertinggal. Pak Budihardjo juga mengingatkan agar kita tidak hanya fokus pada ekspor, tetapi juga mengembangkan pasar dalam negeri yang sangat besar potensinya. Gerakan ini bukan hanya tentang mendongkrak daya saing ekspor, tetapi juga tentang memperkuat pasar domestik, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia. Sinergi dan koordinasi antar daerah dan sektor menjadi kunci keberhasilan program ini, dan Pak Budihardjo siap menerima masukan serta saran untuk memperkuat gerakan ini,” tambah Ali Murtopo.

Ali, Asisten Deputi Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM juga menambahkan, ”Program "Belanja di Indonesia Aja" yang diinisiasi oleh HIPPINDO merupakan lanjutan dari Gerakan "Bangga Buatan Indonesia" yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2020. Program ini bertujuan untuk mendukung perekonomian lokal, khususnya sektor retail dan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, yang menyumbang 61% dari perekonomian nasional. Meskipun neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 54 juta USD pada tahun 2022, data tahun 2023 menunjukkan penurunan sekitar 35% menjadi 36 juta USD.”

Baca Juga: Dubai International Chamber Datangkan Investor ke Jakarta, Targetkan Nilai Perdagangan US$10 Miliar

“Penurunan ini memprihatinkan, terutama mengingat ketergantungan Indonesia pada produk impor yang seharusnya dapat disuplai oleh UMKM lokal, seperti mesin dan peralatan listrik, plastik, dan bahan kimia organik. Gerakan ini mendorong intervensi pasar untuk membuka akses seluas-luasnya bagi produk UMKM agar dapat mendominasi pasar domestik, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor. Data BPS 2022 mencatat bahwa sektor industri mikro dan kecil di Indonesia mencapai 4,33 juta usaha, dengan lima besar di antaranya bergerak di bidang makanan, kayu, pakaian jadi, tekstil, dan industri pengolahan lainnya. Dukungan terhadap sektor ini tidak hanya akan menciptakan lapangan pekerjaan tetapi juga memperkuat rantai pasok domestik, sejalan dengan tujuan gerakan “Belanja di Indonesia Aja”, tambah Ali.

Acara Indonesia Retail Summit 2024 resmi dibuka oleh Presiden RI yang diwakili oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi oleh Menteri Perdagangan yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang, Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, dan Ketua Indonesia Retail Summit, Haryanto Pratantara pada tanggal 28 Agustus 2024.