Dengan tagline "Mie Pedas Nomor 1 di Indonesia", Mie Gacoan terbukti mampu menarik minat masyarakat Indonesia. Ketika mendengar merek makanan di bawah naungan PT Pesta Pora Abadi ini, kata yang terlintas adalah ramai dan antre. Pembahasan mengenai ramainya gerai Mie Gacoan bahkan sempat menghebohkan media sosial. Menawarkan menu utama mie, ditambah beberapa varian dimsum, dan berbagai varian rasa minuman yang didominasi es, Mie Gacoan mampu bertahan di antara banyaknya bisnis makanan viral yang gulung tikar.
Mengutip keterangan dari laman Mie Gacoan, bisnis ini dimulai dari Kota Malang, Jawa Timur pada tahun 2016 silam. Meski begitu, gerai pertama Mie Gacoan baru dibuka pada tahun 2018 di Kota Solo. Berselang 6 tahun kemudian, Mie Gacoan telah memiliki lebih dari 100 gerai di seluruh Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Tahun ini, Mie Gacoan bahkan akan segera melebarkan sayapnya ke Pulau Kalimantan.
Baca Juga: Loker Jadi Incaran Job Seeker, Gimana Ya Cara Perusahaan Paragon Mengelola Para Karyawan?
Awal Mulai Mie Gacoan
Bisnis kuliner ini dimiliki oleh Anton Kurniawan yang sekarang menjabat CEO dan Founder PT Pesta Pora Abadi. Meski begitu, tidak banyak informasi yang diketahui mengenai Anton. Bahkan, banyak yang salah mengira jika Mie Gacoan didirikan dan dimiliki oleh Harris Kristanto. Faktanya, Harris menjabat sebagai Human Resource Director (HRD) di PT Pesta Pora Abadi sejak 2017. Selain itu, sampai saat ini, Anton diduga masih menjadi pemodal sekaligus sosok di balik kesuksesan Mie Gacoan.
Nama "Mie Gacoan" diambil dari kata gaco yang artinya 'jagoan' atau 'andalan' dalam bahasa Jawa. Seperti ungkapan 'nama adalah doa', tak berlebihan jika Mie Gacoan disebut sebagai andalah masyarakat Indonesia untuk menikmati makanan dengan harga terjangkau dan suasana yang nyaman dan cocok dijadikan pilihan bersantai bersama teman atau keluarga.
Salah satu kunci sukses Mie Gacoan adalah kepiawaiannya melihat kecintaan masyarakat Indonesia akan mie. Mengutip data World Instant Noodle Association (WINA), Indonesia menjadi negara kedua dengan permintaan mie instan tertinggi yang mencapai 14,26 miliar porsi di tahun 2022, meningkat dari tahun 2018 yang totalnya mencapai 12,54 miliar porsi. Data tersebut menunjukkan betapa besarnya market mie di Indonesia. Meski bukan mie instan, Mie Gacoan menawarkan pilihan makanan jenis mie bagi masyarakat.
Tak hanya dari bahan dasarnya, Mie Gacoan juga memadukan mie dengan cita rasa favorit masyarakat Indonesia, yakni pedas. Tingginya permintaan pasar Indonesia akan makanan bercita rasa pedas dapat dilihat dari banyaknya brand makanan yang mengeluarkan varian khusus rasa pedas hingga beberapa level. Bahkan, banyak ditemukan kompetisi makan makanan pedas berlevel tinggi.
Selain keunggulan dari pilihan makanan yang menjadi favorit masyarakat Indonesia, keunggulan lain Mie Gacoan ialah menawarkan harga yang kompetitif. Dengan harga yang terjangkau, Mie Gacoan dapat dinikmati oleh segala kalangan, terutama anak-anak muda yang belum bekerja. Selanjutnya, Mie Gacoan juga menawarkan suasana gerai yang luas dan nyaman untuk didatangi sehingga menarik banyak konsumennya untuk datang. Maka tak heran, gerai Mie Gacoan di seluruh Indonesia selalu ramai.
Kekuatan Beradaptasi
Meski menorehkan sejumlah perkembangan yang baik, pertumbuhan Mie Gacoan tak lepas dari kritik dan keluhan. Salah satu kejadian yang viral bagi Mie Gacoan adalah susahnya merek kuliner tersebut mengantongi sertifikat Halal. Padahal, sertifikat Halal menjadi salah satu bentuk layanan yang bisa meningkatkan minat konsumen. Alasan sulitnya Mie Gacoan mendapatkan sertifikat Halal disebabkan penggunaan nama makanan yang ditawarkan.
Sebelum menggunakan nama Mie Suit, Mie Hompimpa, dan Mie Gacoan, varian mie yang ditawarkan Mie Gacoan menggunakan nama Mie Iblis dan Mie Setan. Pemilihan nama tersebut dinilai tidak toyyib atau baik sehingga Mie Gacoan memilih melakukan modifikasi nama produk. Selain meraih sertifikat Halal pada bahan makanan dan pengolahan, gerai restoran Mie Gacoan juga sudah bersertifikat Halal sejak Juni 2023 lalu.
Baca Juga: Menilik Fenomena Breadcrumbing dalam Bisnis, Memikat Pelanggan dengan Roti Gratis
Selain masalah sertifikasi Halal, Mie Gacoan sempat ramai dikritik akibat lamanya antrean hingga menimbulkan keributan di beberapa gerainya. Misalnya pada November 2021, sempat terjadi keributan antara driver ojol dengan pegawai Mie Gacoan. Pihak pengelola lantas mengubah sistem layanan untuk memudahkan para driver ojol sehingga meningkatkan kepuasan pembeli online. Bila sebelumnya pemesanan bisa mencapai 1–2 jam, pengantaran makanan yang dibeli dengan sistem online saat ini hanya berkisar 30-45 menit untuk sampai ke pelanggan.
Fokus Lakukan Ekspansi
Sejak membuka gerai pertamanya di tahun 2018, Mie Gacoan menjadi populer di kalangan masyarakat sejak 2019 berkat konten kuliner di media sosial. Pada tahun 2021, jumlah cabang Mie Gacoan sudah mencapai 54 cabang yang tersebar di Kota Malang, Surabaya, Tulungagung, Madiun, Kediri, Jombang, Blitar, Ngawi, Ponorogo, Pasuruan, Bali, Bekasi, Bandung, Solo, Cirebon, Semarang, dan Jakarta. Di tahun 2023, pihak manajemen menargetkan pembukaan 100 gerai di seluruh Indonesia. Kini, sudah lebih dari 100 cabang Mie Gacoan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Setidaknya, ada 3 poin strategi yang dilakukan Mie Gacoan dalam melakukan ekspansi bisnisnya. Ketiganya adalah:
- Analisis Pasar: Mie Gacoan mampu mengidentifikasi area dengan populasi target yang tinggi dan akses mudah, serta memilih lokasi dengan visibilitas tinggi dan akses mudah bagi kendaraan dan pejalan kaki;
- Ekspansi Bertahap: Mie Gacoan merencakan ekspansi jaringan gerai baru secara bertahap untuk memastikan kontrol kualitas dan layanan dengan menyesuaikan strategi ekspansi berdasarkan feedback pelanggan dan tren pasar. Selain itu, Mie Gacoan juga memanfaatkan media sosial dengan cukup baik;
- Kemitraan: Mie Gacoan diketahui bekerja sama dengan pengembang properti untuk mendapatkan lokasi yang strategis; serta berkolaborasi dengan brand lokal untuk meningkatkan visibilitas dan jangkauan lapisan masyarakat yang mencari mie.
Segera Buka Cabang Baru
Sesuai informasi yang tertera lewat media sosialnya, ada beberapa gerai yang akan segera dibuka Mie Gacoan tahun ini. Salah satunya adalah gerai di Balikpapan, menandakan kehadiran Mie Gacoan di Pulau Kalimantan.
Pada 13 Mei mendatang, gerai baru Mie Gacoan akan dibuka di Tangerang, tepatnya di Jalan Merdeka, Pabuaran, Karawaci, Kota Tangerang, Banten. Selanjutnya, pada 17 Mei 2024, Mie Gacoan akan membuka cabang pertamanya di Kota Banjar, Jawa Barat. Selain di Kota Banjar, gerai Mie Gacoan dikonfirmasi akan segera dibuka di Majalengka.