Akhir-akhir ini, ramai menjadi perbincangan masyarakat di media sosial (medsos) tentang banyaknya anak kecil yang harus menjalani cuci darah. Cuci darah atau hemodialisis merupakan proses pengeluaran zat tertentu dari darah menggunakan alat yang disebut ginjal buatan. Ini merupakan langkah pengobatan yang harus dijalani pasien gagal ginjal.

Menurut BPJS Kesehatan, cuci darah menjadi biaya terbesar keempat pada pengeluaran BPJS. Itu mengindikasikan banyaknya orang Indonesia yang terkena penyakit gagal ginjal.

Baca Juga: Produksi Kalbe, Indonesia Punya Dialyzer Lokal Pertama

"Tahun lalu, tambahan uang untuk pembayaran rumah sakit dan klinik sekitar Rp45 triliun. Salah satunya terkait gagal ginjal untuk treatment dialisis. Itu masuk 10 besar pengeluaran BPJS Kesehatan," jelas Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti, Selasa (10/9/2024).

Menurutnya, makin banyak pasien gagal ginjal kronis di Indonesia. Bahkan, penyakit itu sudah menjangkiti anak muda.

"Bahkan yang muda-muda juga kena karena pola makan, hipertensi, diabetes, dan lainnya. Di rumah sakit seluruh Indonesia, termasuk klinik, ada 1.052 yang bekerja sama dengan BPJS untuk melayani dialisis. Gagal ginjal masuk 10 besar biaya tinggi katastrofe (kejadian luar biasa; bencana besar) di Indonesia," pungkasnya.