Informa Markets kembali menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 yang akan diadakan pada 4-6 September 2024 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Mengusung tema Elevating the Future of Food Value Chain through Innovation and Sustainability, topik keberlanjutan akan menjadi menu utama dari ajang yang pertama kali digelar di kawasan Asia Tenggara pada 1997 silam, di Singapura, tersebut. Selain tren makanan sehat, makanan halal juga memiliki potensi ekonomi besar dan jadi salah satu perhatian besar dalam Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024.
Baca Juga: Manjakan Lidah Pengunjung, Social House Hadirkan Varian Menu Baru yang Relatable dan Comfort Food
"Perilaku konsumen dalam mengonsumsi makanan dan minuman telah berubah, terlebih setelah melewati momen pandemi. Konsumen akan lebih loyal pada produk-produk yang memberikan nilai keamanan, kesehatan, serta nilai fungsi produk," terang Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Ir. Adhi S. Lukman, Senin (22/7/2204).
Menurutnya, "Kehadiran event seperti Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 bisa memberikan ruang untuk mengomunikasikan perkembangan industri bahan makanan dan minuman sehingga bisa menjadi platform bisnis yang dapat meningkatkan dan memperkuat keberadaan para pelaku bisnis, khususnya di kawasan Asia."
Sebagai acara internasional, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 menyediakan platform untuk komunikasi, jejaring, berbagi pengetahuan, dan teknologi terbaru di bidang bahan baku pangan. Dengan fokus pada solusi pangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan industri makanan halal, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 akan menghadirkan 700 brand suppliers dari 38 negara, serta menargetkan 22.800 pengunjung selama pameran berlangsung.
Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology–SEAFAST Center & Departement of Food Science & Technology, Bogor Agricultural University (IPB), Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, menekankan besarnya potensi Indonesia dalam pengembangan industri bahan baku pangan.
"Kekayaan alam ini menawarkan beragam bahan baku dengan cita rasa khas, manfaat kesehatan, dan fungsionalitas beragam. Contohnya, lebih dari 1.700 spesies rempah-rempah, termasuk pala, kayu manis, dan vanili yang terkenal di seluruh dunia. Pengembangan bahan baku pangan lokal membuka peluang ekonomi baru, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan melestarikan warisan kekayaan budaya pangan Nusantara," ujarnya.