Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang  Pangarep mengakui elektabilitasnya sebagai kandidat untuk Pilgub Jakarta 2024 sangat rendah kendati dirinya moncer di Jawa Tengah sebagai salah satu figur potensial. 

Kaesang tak membantah hasil  survei Litbang Kompas yang menempati dirinya di urutan ke-7 dengan skor 0,1 persen sebagai kandidat di Pilgub Jakarta.

Baca Juga: RANS Nusantara Hebat, Pusat Kuliner Terbesar di BSD Milik Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep

Anak bontot Presiden Joko Widodo itu mengaku, pihaknya bakal mengevaluasi hal ini, mereka akan  mencari tahu penyebab anjloknya elektabilitasnya di Jakarta sekaligus mencari jalan keluar untuk mendongkrak popularitasnya.

"Jadi, itu akan menjadi bahan evaluasi buat tim kami,” kata Kaesang kepada wartawan Jumat (19/7/2024).

Kaesang melanjutkan, dalam waktu dekat ini dirinya segera mengumpulkan tim dari Jawa Tengah dan Jakarta untuk merundingkan hal ini, dia berharap elektabilitasnya di Jakarta bisa lebih tinggi sebelum dirinya menentukan pilihan maju di Pilgub Jakarta atau Jawa Tengah.

“Kan di Jawa Tengah kami tinggi, tetapi di sini (Jakarta) kami agak sedikit lebih rendah, bukan sedikit, tetapi sangat rendah," ucapnya.

"Nanti, kami akan melakukan evaluasi, antara tim Jakarta dan Jateng," tambahnya.

Sebagai informasi, Litbang Kompas merilis hasil survei simulasi sejumlah nama bakal calon gubernur Jakarta, yang dilakukan pada 15-20 Juni 2024. Responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencupilkan sistematis bertingkat di Jakarta.

Baca Juga: PKS Ogah Bongkar Pasang Duet Anies-Sohibul, PDI-PKB Berpeluang Bentuk Poros Baru di Pilkada Jakarta

Baca Juga: Didapuk Golkar Jadi Cagub Jakarta, Jusuf Hamka Incar 3 Nama Kader Gerindra Jadi Cawagub

Berikut elektabilitas nama-nama bacagub hasil survei tersebut:

1. Anies Baswedan 29,8 persen

2. Basuki Tjahja Purnama atau Ahok 20,0 persen

3. Ridwan Kamil 8,5 persen

4. Erick Thohir 2,3 persen

5. Sri Mulyani 1,3 persen

6. Andika Perkasa 1,0 persen

7. Kaesang Pangarep 1,0 persen

8. Heru Budi Hartono 1,0 persen

9. Tri Rismaharini 1,0 persen

10. Lainnya 4,3 persen

11. Tidak tahu/tidak jawab 30,0 persen