Tumpukan gelondongan kayu berbagai ukuran di di pesisir Pantai Padang Panjang, Sumatera Barat merusak ekosistem laut dan menghambat aktivitas masyarakat pesisir, gelondongan kayu itu terbawa banjir bandang dalam bencana mengerikan yang menghantam kawasan Sumatra Barat, Sumatra Selatan dan Aceh beberapa hari lalu.
“Keberadaan kayu gelondongan ini telah mempengaruhi kehidupan di wilayah pesisir. Selain menghambat aktivitas para nelayan, tumpukan kayu dengan berbagai ukuran juga berdampak langsung terhadap ekosistem laut,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Koswara dilansir Jumat (5/12/2025).
Baca Juga: Titiek Soeharto Geram Lihat Penampakan Truk Pengangkut Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatra
Menurutnya, sebagian kayu gelondongan tersebut diduga berasal dari aktivitas pembalakan liar atau illegal logging di kawasan hulu. Kondisi ini memperparah dampak lingkungan yang ditimbulkan, baik di darat maupun di wilayah pesisir dan laut.
Meski tim Satuan Tugas Bencana telah melakukan sejumlah langkah penanganan darurat, KKP menilai persoalan kayu gelondongan ini masih menjadi pekerjaan rumah besar, terutama dalam upaya pemulihan ekosistem laut yang terdampak.
“Proses pemulihan ekosistem laut akan melibatkan berbagai pihak terkait dan memerlukan waktu yang cukup panjang,” kata Koswara.
Baca Juga: Bencana Sumatra, Momentum Evaluasi Pemberian Izin Pemanfaatan Hutan
KKP memastikan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat terkait, serta instansi teknis lainnya untuk melakukan penanganan lanjutan, termasuk pembersihan kayu gelondongan dan upaya rehabilitasi lingkungan pesisir.