Peran guru di masa depan tidak lagi terbatas pada mengajar di ruang kelas, melainkan berkembang menjadi fasilitator pembelajaran yang adaptif, interaktif, dan berbasis teknologi. Pesan ini mengemuka dalam acara EduTalks 2025 yang digelar Program Studi PGSD BINUS University di Jakarta.

CEO CoLearn, Marc Irawan, menegaskan bahwa teknologi akan mengubah wajah profesi guru.

“Guru di masa depan bukan hanya mengajar, tetapi juga menjadi inovator yang memanfaatkan platform digital. Peluang karier lulusan PGSD BINUS sangat luas, termasuk di perusahaan Education Technology sebagai content creator pendidikan, learning consultant, hingga product specialist,” katanya.

Baca Juga: BINUS University Luncurkan Beasiswa Penuh untuk Cetak Pendidik Berkelas Dunia

Sejalan dengan itu, Advisor Indonesia Mengajar, Evi Trisna, mengingatkan pentingnya keberanian inovasi di kalangan calon guru.

“Jadilah pendidik yang terbuka dengan perkembangan zaman namun tetap berakar pada nilai lokal. Dengan kombinasi tersebut, Anda bisa membawa dampak nyata, baik di kelas maupun ekosistem pendidikan global,” ujarnya.

Inspirasi nyata juga datang dari alumni PGSD BINUS University, Lorensia Ria Audini, yang kini mengajar di sekolah internasional Global Prestasi School. Menurutnya, pembekalan kurikulum internasional serta keterampilan komunikasi lintas budaya selama kuliah membuatnya percaya diri berkiprah di level global.

Baca Juga: Jawab Tantangan Transformasi Digital, BINUS University Luncurkan 4 Program Studi Baru

Acara EduTalks 2025 menggabungkan talkshow, hiburan kreatif, hingga trial class yang diikuti ratusan peserta. BINUS University menegaskan bahwa PGSD bukan sekadar mencetak guru sekolah dasar, melainkan pendidik profesional yang mampu menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi dan digitalisasi.