Lebih dari 120 karya inovasi teknologi hasil kolaborasi lintas program studi mahasiswa BINUS dipamerkan dalam Techvolution: Youth Innovate Day, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2025 di BINUS @Kemanggisan. Ajang ini menjadi wujud nyata semangat generasi muda Indonesia yang bersatu membangun negeri lewat inovasi dan teknologi.
Techvolution: Youth Innovate Day merupakan perayaan kreativitas dan semangat digital yang membuka ruang bagi anak muda untuk menyalurkan ide serta kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Berbagai proyek lintas bidang turut ditampilkan, mulai dari Artificial Intelligence & Automation, Educational Technology (EdTech), Extended Reality (XR), Smart City & Urban Mobility, Game & Esports, Cyber Security, Internet of Things, Mobile Application, hingga Digital Biotechnology.
Baca Juga: Dari Kampus untuk Negeri, BINUS @Kemanggisan Rayakan Semangat Sumpah Pemuda Lewat Inovasi Teknologi
Rektor Universitas BINUS, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., menegaskan bahwa setiap ide, sekecil apa pun, memiliki potensi besar untuk membawa perubahan. Hal itu ia ungkapkan kepada Olenka pada Selasa (28/10/2025).
“Setiap ide yang lahir dari ruang kelas, laboratorium, ruang diskusi, bahkan dari obrolan santai, dapat menjadi langkah besar bagi kemajuan Indonesia. Dari ruang-ruang inilah kreativitas tumbuh, berkembang, dan akhirnya melahirkan inovasi yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Melalui semangat Sumpah Pemuda yang kini hadir dalam bentuk baru, mahasiswa BINUS menunjukkan bahwa perjuangan generasi muda tidak lagi hanya lewat kata-kata, tetapi lewat karya dan kolaborasi teknologi.
Tantangan yang dihadapi generasi muda masa kini berbeda dari masa sebelumnya. Mahasiswa BINUS didorong untuk berani berinovasi di tengah dinamika era digital dan menghasilkan solusi yang relevan bagi kehidupan masyarakat. Salah satu pendekatannya adalah melalui pengembangan desain inovasi berbasis kesadaran sosial terhadap persoalan sehari-hari.
Mahasiswa tidak hanya diajak untuk berpikir kreatif, tetapi juga memiliki broad mindset—cara pandang terbuka bahwa setiap persoalan sosial dapat diperbaiki melalui riset dan inovasi. Nilai ini sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda: membebaskan masyarakat dari keterpecahan dan tantangan, kini melalui teknologi dan ilmu pengetahuan.
Salah satu contoh nyata adalah kolaborasi mahasiswa BINUS dengan sejumlah kampus lain dalam mengembangkan ruang interaktif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk penyandang sindrom dan autisme. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa ilmu dan empati dapat berjalan beriringan untuk membantu masyarakat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
Di lingkungan BINUS, inovasi mahasiswa juga difasilitasi melalui Technology Transfer Office (TTO)—lembaga yang menjembatani hasil riset mahasiswa dengan dunia industri.
“Mahasiswa dibimbing oleh dosen berpengalaman dari research center, research interest group, dan center of excellence. Setiap hari kami melakukan proses pendampingan untuk memastikan karya mereka siap diimplementasikan,” jelas Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si., Vice Rector – Research & Technology Transfer.
Melalui TTO, karya mahasiswa dapat berlanjut ke tahap komersialisasi, mulai dari pendaftaran hak cipta, hak kekayaan intelektual, hingga paten. Proses ini juga mencakup pendampingan hukum dan bisnis agar inovasi yang dihasilkan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.
Setiap hari, kegiatan alih teknologi dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk hilirisasi riset, mempertemukan hasil inovasi mahasiswa dengan kebutuhan industri dan publik.
Dari ide kecil di ruang kelas hingga riset berskala besar, generasi muda BINUS membuktikan bahwa inovasi adalah bentuk baru dari perjuangan semangat Sumpah Pemuda.