Anggota Komisi XI DPR, Charles Meikyansah memberikan dukungan penuh atas aksi Presiden Prabowo Subianto yang ingin melakukan negosiasi perihal tarif impor dengan Presiden Amerika Serika (AS) Donald Trump.
Baginya, masa penundaan tarif impor 90 hari dapat dimanfaatkan Kepala Negara untuk memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi dagang.
Baca Juga: Prabowo Mau Bertemu Trump Bahas Tarif Impor
Baca Juga: Dasco Berperan Penting dalam Wujudkan Pertemuan Prabowo-Megawati
Baca Juga: Prabowo: China dan Amerika Sahabat Indonesia
"Upaya negosiasi yang dilakukan pemerintah harus didukung. Pemerintah bisa memanfaatkan waktu jeda yang ada. Kita perlu bergerak cepat baik di jalur diplomasi maupun di dalam negeri untuk memastikan sektor industri kita tidak terdampak secara signifikan," ujarnya kepada wartawan Sabtu (12/4/2025).
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong kebijakan domestik untuk mendukung daya saing ekspor nasional sebagai respons global saat ini.
Menuruntya, penundaan tarif sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia memberikan ruang, namun harus direspons dengan langkah konkret.
"Sektor tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur adalah contoh industri yang punya prospek cerah di tengah dinamika global ini. Pemerintah perlu segera mempercepat kebijakan deregulasi ekspor, penyederhanaan izin usaha, serta insentif fiskal agar kita bisa menangkap peluang re-shoring dari negara lain," urainya.
Selain itu, ia menilai juga bahwa pemerintah perlu menyusu skema negosiasi yang seimbang. Seperti mempertimbangkan peningkatan impor dari AS untuk sektor-sektor strategis. "Jika AS ingin mengurangi defisit dagangnya, maka Indonesia bisa menawarkan peningkatan impor produk-produk tertentu, sepanjang itu tidak merugikan industri dalam negeri. Ini adalah bagian dari diplomasi timbal balik yang rasional," ujarnya lagi.
Kemudian, ia menilai jika Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi hambatan masuknya investasi. "Adanya momentum negosiasi dengan AS bisa menjadi pintu masuk penyempurnaan regulasi TKDN. TKDN harus ditinjau ulang agar tetap melindungi kepentingan nasional, namun tetap menarik bagi investor," ujarnya.
"Kami yakin, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo mampu melakukan negoisasi dengan baik," tukas dia.