Lika-liku Lahirnya Ciputra World dan Transformasi Sang Anak

Banyak orang melihat kesuksesan Ciputra World Jakarta sebagai buah dari strategi bisnis canggih dan eksekusi properti kelas dunia. Namun, sedikit yang tahu bahwa proyek ikonik itu bermula dari mimpi dan keyakinan seorang Ciputra terhadap sebuah kawasan padat penduduk yang belum bernama, bahkan Jalan Prof. Dr. Satrio saat itu belum ada.

“Saya hanya melihat sebuah kawasan perkampungan padat penduduk di dekat Jalan Jenderal Sudirman. Saya pikir, suatu saat kawasan ini akan menjadi area penting dan terkenal di Jakarta,” kenang Ciputra.

Di awal 1990-an, kawasan yang kini menjadi salah satu poros utama ibu kota hanyalah labirin permukiman. Tapi bagi Ciputra, tempat itu memiliki potensi besar. Ia merasa waktunya akan tiba, suatu hari pemerintah pasti akan membenahi kawasan tersebut dan menjadikannya simpul penghubung baru kota Jakarta.

Keyakinan itu bukan sekadar intuisi. Ia mendorong Candra Ciputra, sang anak, untuk melakukan investigasi mendalam tentang arah pengembangan kawasan tersebut.

Hasilnya, menggembirakan. Pemerintah memang berencana membangun jalan utama yang memecah kawasan perkampungan dan menghubungkan Kampung Melayu serta Tebet ke arah Sudirman.

“Jadi, hanya dengan modal informasi kuat bahwa kelak akan dibangun jalan lebar di sana, saya memotivasi Candra untuk segera memulai perjuangan membebaskan tanah sedikit demi sedikit,” ujar Ciputra.

Dengan dukungan keluarga besar, khususnya anak-anak dan menantu, proses pembebasan lahan pun dimulai. Proyek itu tidak mudah. Diperlukan negosiasi berulang, kesabaran tinggi, dan kepercayaan penuh bahwa hasil besar hanya bisa diperoleh lewat perjuangan panjang.

Proyek ini pun menyingkap sisi lain yang personal, yakni transformasi Candra Ciputra. Awalnya, Ciputra mengira sang anak tidak memiliki ketertarikan terhadap proyek properti. Namun, begitu bergabung dalam perusahaan keluarga, Candra menunjukkan kualitas yang mengejutkan sang ayah.

“Tumbuh kembang Candra juga merupakan suatu keajaiban. Semula ia tidak mempunyai perhatian sama sekali pada yang namanya proyek. Tetapi, baru tahulah saya bahwa ternyata ia memiliki visi yang luar biasa dan ahli dalam penataan keuangan,” kata Ciputra bangga.

Dibeberkan Ciputra, tak hanya cakap secara manajerial, Candra juga dikenal penuh passion dalam memperjuangkan pembebasan lahan, sebuah proses yang sangat krusial dalam tahap awal pembangunan Ciputra World Jakarta.

Baca Juga: Kisah Ciputra Membangun Citraland Sambil Mencetak Pemimpin Tangguh dari Keluarga