Gubernur Jakarta Pramono Anung merupakan salah satu politisi besar Tanah Air, sebelum berhasil merebut kursi Jakarta satu pada Pilkada 2024 lalu, Pramono sudah malang melintang di dunia politik. Ia sudah menempati berbagai posisi strategis.

Puncak karier politik Pramono terjadi pada 2015 ketika dirinya didapuk menjadi Sekretaris Kabinet Indonesia era pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

Ini juga menjadi permulaan kedekatannya dengan Presiden Jokowi, sejak saat itu Pramono menjadi salah satu orang kepercayaan presiden, posisinya tak tergantikan setidaknya hingga awal 2025. 

Baca Juga: Pramono Akui APBD Jumbo Jakarta Bikin Ngiler

Keduanya tetap lengket bahkan saat hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan sedang panas dingin sejak 2024 lalu. Perlu diketahui Pramono merupakan salah satu kader berpengaruh di PDI Perjuangan. Dia juga menjadi salah satu kader PDI yang selamat dari reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi di penghujung masa jabatannya.

Sejak 2015, Pramono hanya berkutat dengan pekerjaan-pekerjaan di dalam istana saja, posisinya tak pernah digeser-geser, hal ini pula yang membuat publik menyebutnya sebagai anak emas Jokowi. 

Karier politik Pramono Anung terbilang mulus, meski memulainya dari bawah tetapi laki-laki kelahiran 11 Juni 61 tahun yang lalu itu sukses menapaki satu demi satu anak tangga yang membuatnya sampai pada puncak kariernya yang sekarang ini. 

Awal Karier Politik

Pramono Anung adalah salah satu dari segelintir politisi yang merintis kariernya dari bawah, sebelum merengkuh popularitas, ia hanya politikus biasa dengan jabatan yang juga biasa-bisa saja.  Tak ada status atau jabatan politik mentereng yang melekat padanya. 

1999 adalah tahun permulaan untuk karier politik Pramono Anung, start awal dimulai  saat itu ia terpilih menjadi anggota DPR Dapil Jawa Timur dari PDI Perjuangan. 

Selanjutnya keberuntungan selalu menyertai jalan kariernya, sejak saat itu ia selalu sukses di Pemilu Legislatif berikutnya, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR dari dapil dan partai yang sama pada 2004, 2009 dan 2014. 

Puncak tertingginya sebagai wakil rakyat adalah mengemban jabatan Wakil Ketua DPR dari PDI di periode 2009-2014.  Karier politiknya di internal partai juga turut menanjak setelah capaian gemilangnya di beberapa Pemilu itu.

Pada 2000 ia diangkat sebagai wakil sekretaris PDI, lima tahun kemudian pemilik gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran itu didapuk menjadi Sekjen PDI. Posisinya naik satu tingkat. 

Dipercaya sebagai sekjen partai, Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta angkatan 1990-1992 itu tak membutuhkan waktu lama untuk membuktikan diri. 

Tangan Pramono mampu menggerakan mesin partai dengan sangat maksimal,  PDI meleset kencang di Pemilu 2009 yang membawa Megawati Soekarnoputri mendapatkan kursi presiden RI. PDI kembali berjaya. 

Sebelum Terjun ke Politik 

Kendati sekarang ini berstatus sebagai politisi tulen, tetapi Pramono Anung sebetulnya bukan politikus dari lahir, hal ini juga tidak terlepas dari latar belakang keluarga yang memang tak banyak berkecimpung di dunia politik Tanah Air. 

Baca Juga: Puluhan RT Terendam, Pramono: Setelah Saya Merenung, Banjir Terkadang Tidak Bisa Dilawan

Pramono Anung mula-mula memulai kariernya sebagai pegawai swasta di sejumlah perusahaan besar. Kariernya juga tak main-main, dia tercatat menjadi petinggi di sejumlah perusahaan raksasa dengan jabatan yang lumayan mentereng.