Pada 1988-1996 dia tercatat sebagai  Direktur PT. Tanito Harum, Jakarta, dalam periode tersebut ia juga menjadi  Direktur PT. Vietmindo Energitama, Vietnam. 

Lalu pada 1996-1999 ia menjabat sebagai Komisaris PT. Yudhistira Hana Perkasa, di medio yang sama dia juga menjadi  Komisaris PT. Mandira (Mandiri Hana Persada) dan Komisaris PT. Yudhistira Haka Perkasa, Jakarta. 

Menjadi Gubernur Jakarta 

Pada Pilkada Jakarta 2024, Pramono mulai mencari peruntungan baru, Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB, Bandung, 1985-1986 itu maju sebagai calon gubernur dengan menggandeng Rano Karno. Keduanya sama -sama dari  PDI Perjuangan. 

Lawan mereka ketika itu adalah Ridwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi super gemuk serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju lewat jalur independen.

Singkatnya, pada pertarungan itu, Pramono-Rano sukses menyabet kemenangan hanya dalam satu putaran saja dengan raihan suara lebih dari 50 persen. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta keduanya kemudian ditetapkan menjadi Gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada 9 Januari 2025 lalu. 

Beberapa bulan memimpin Jakarta, Pramono berencana membuat sederet gebrakan, salah satunya adalah membuka akses 24 jam di sejumlah taman-taman besar di Jakarta. Baginya taman bukan sekadar tempat rekreasi atau bersantai, tetapi baginya itu adalah untuk berekspresi. Nantinya di setiap taman bakal disediakan lapak-lapak UMKM.