5. PT Pindad

Selanjutnya adalah PT Perindustrian TNI Angkatan Darat yang sudah berdiri pada 1808, sejak zaman kolonial Belanda. PT Pindad kala itu dikenal dengan nama Constructie Winkel (CW) dan menjadi satu-satunya industri manufaktur pertahanan di Indonesia.

PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi alat pertahanan dan keamanan negara, serta alat industri. Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi produsen alat pertahanan terkemuka di Asia.

6. PT PAL

PT Penataran Angkatan Laut (PAL) turut menambah daftar panjang perusahaan BUMN yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Perusahaan yang dulu bernama Marine Establishment (ME) diresmikan langsung oleh Pemerintah Belanda pada 1939.

Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini setelah kemerdekaan, dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Kemudian pada tanggal 15 April 1980, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980, status perusahaan berubah dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas.

PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang industri maritim dan energi. PT PAL Indonesia merupakan salah satu industri strategis milik BUMN yang memproduksi alat utama sistem pertahanan Indonesia, khususnya untuk matra laut.

7. BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN juga menjadi perusahaan BUMN yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Dulu, BTN didirikan dengan nama Postspaarbank pada 1879 di sebuah gedung yang berada di Jalan Gajah Mada No.1.

Kala itu, minat masyarakat semakin kuas terhadap jasa perbankan membuat Postspaarbank terus memperluas jaringannya dengan membuka empat kantor cabang baru di Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Medan. Era transformasi bank ini pun dimulai sejak 1930 yang ditandai dengan dimulainya penggunaan mesin akuntansi elektronik, dan mengalami beberapa perubahan nama.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, bank ini diubah namanya menjadi Kantor Tabungan Pos oleh pemerintah Indonesia, dengan Darmosoetanto sebagai direktur pertama. Kantor ini awalnya berperan penting dalam penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI), namun terhenti akibat agresi militer Belanda pada 19 Desember 1946 yang menguasai kantor-kantor di seluruh Indonesia. Dengan beroperasinya kembali Postspaarbank pada 1 Mei 1946, Kantor Tabungan Pos, yang kini dikenal sebagai BTN, ditutup.

Pada 1949, Kantor Tabungan Pos kembali dibuka dan diubah namanya menjadi Bank Tabungan Pos Republik Indonesia, lalu disingkat menjadi Bank Tabungan Pos berdasarkan UU Darurat No. 9/1950. Pada 9 Februari 1950, tanggal ini ditetapkan sebagai hari ulang tahun BTN, dan pada 1963, bank tersebut berubah nama menjadi Bank Tabungan Negara.

8. Bio Farma

Kemudian, ada Bio Farma yang dulu didirikan dengan nama Parc Vacciogene pada 6 Agustus 1890. Bio Farma dulu didirikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda No.14 Tahun 1890 di Rumah Sakit Militer Weltvereden, Batavia (Saat ini menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta). 

Mengutip dari laman resmi perusahaan, Bio Farma mengalami beberapa perubahan nama sejak didirikan. Mulai dari nama Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur pada 1923, Bandung Boeki Kenkyushoo, hingga berubah menjadi Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur setelah Indonesia Merdeka. 

Kemudian, kembali diubah menjadi Perusahaan Negara Pasteur atau PN Pasteur pada saat nasionalisasi kepemilikan perusahaan Belanda antara tahun 1955-1960. Hingga akhirnya, resmi berganti nama menjadi PN Bio Farma pada dekade 1960-an.

PT Bio Farma (Persero) sendiri merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi vaksin dan antisera.

9. BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga telah berdiri sejak zaman kolonial, tepatnya pada 16 Desember 1895. Kala itu berdiri pertama kali di Purwokerto, Jawa Tengah.

Mengutip dari laman BRI, saat pertama kali berdiri BRI memiliki nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Pada 1946 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946 BRI dinobatkan sebagai Bank Pemerintah pertama di Indonesia.

Selain kesembilan perusahaan BUMN di atas, ada banyak perusahaan milik negara lainnya yang juga sudah berlayar sejak zaman kolonial Belanda. Seperti BRI dan beberapa perusahaan BUMN yang terancam ditutup, seperti PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).