2. Robert Budi Hartono (US$22,4 miliar)
Kemudian, ada Robert Budi Hartono yang menempati posisi kedua sebagai orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$22,4 miliar atau setara dengan Rp366,46 triliun. Di tingkat global, kekayaan ini menempatkannya di peringkat ke-90 dalam daftar miliarder dunia versi Forbes.
Pria bernama asli Oei Hwie Tjhong ini dikenal sebagai sosok di balik kejayaan Djarum, perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yang sebelumnya dijalankan oleh sang ayah, mendiang Oei Wie Gwan.
Bersama sang kakak, Michael Bambang Hartono, Budi sukses mengembangkan Djarum dengan menghadirkan produk legendaris seperti Djarum Super dan mengekspornya ke berbagai negara.
Tak hanya fokus pada industri tembakau, duo kakak beradik ini juga melebarkan bisnis ke sektor perbankan. Mereka menguasai lebih dari 54% saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Pada 2007, Djarum resmi menguasai BCA sepenuhnya setelah membeli 92,18% saham Farallon di Farindo Investment.
BCA sempat mengalami masa sulit saat krisis, namun kini kembali berjaya sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp1.067 triliun per Februari 2023.
3. Michael Bambang Hartono (US$21,5 miliar)
Mengikuti jejak Budi, Bambang Hartono juga berhasil masuk dalam daftar lima teratas orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Bos Djarum dan pemilik saham terbesar BCA ini tercatat memiliki kekayaan US$21,5 miliar atau setara dengan Rp351,74 triliun yang membuatnya berada di posisi ketiga, dan peringkat ke-94 untuk miliarder dunia.
Baca Juga: Armand Hartono Ungkap Kunci Sukses Seorang Leader: Jangan Sok Tahu, Be Humble!
Selain sukses membesarkan PT Djarum dan BCA, Bambang Hartono bersama sang adik juga merintis bisnis elektronik. Pada 1975, mereka mendirikan PT Indonesia Electronic & Engineering yang kemudian berganti nama menjadi PT Hartono Istana Electronic di tahun 1976, perusahaan yang memproduksi berbagai peralatan elektronik dengan merek dagang Polytron.
Tak berhenti di sana, Bambang juga terjun ke dunia e-commerce dan properti. Melalui PT Global Digital Prima (GDP) Venture, grup Djarum menyuntikkan dana ke berbagai startup dan platform digital seperti Blibli, Kaskus, MindTalk, LintasME, DailySocial, hingga Crazymarket.
Di sektor properti, portofolio Bambang Hartono mencakup sejumlah properti prestisius, seperti Grand Indonesia, Hotel Kempinski, Menara BCA, dan berbagai gedung perkantoran lainnya di Indonesia.