Djoko Susanto dikenal sebagai pendiri Alfamart, salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia. Lewat tangan dinginnya, Alfamart yang berada di naungan PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk ini mampu tumbuh hingga memiliki 19.087, data per Desember 2023.
Di balik kisah suksesnya tersebut, ternyata pria kelahiran 9 Februari 1950 ini sempat gagal saat membangun minimarket. Kisah itu terjadi di tahun 1995, empat tahun sebelum Alfamart resmi berdiri di tahun 1999.
Baca Juga: Cerita Inspiratif Djoko Susanto saat Membangun Alfamart: Terinspirasi dari Seven Eleven
"Tahun 1995 saya pernah coba buka dua minimarket. Dulu bukan Alfamart, masih pakai nama TGR (Toko Gudang Rabat). Cuma itu gagal," ujarnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Senin (14/10/2024).
Dari kegagalannya tersebut, Djoko Susanto mengaku mendapat satu pelajaran penting. Menurutnya, diperlukan sistem yang baik dalam mengelola suatu bisnis.
"Dari kegagalan itu justru saya dapat kesimpulan bahwa semua hal itu mesti memiliki sistem. Banyak yang harus dipelajari, terutama di teknologinya, manajemen atau tata cara mengelolanya, seperti bagaimana tata barangnya," tegas pria yang mengaku terinspirasi dari Seven Eleven, toko serba ada ikonik asal Amerika Serikat.
Di era itu, saat muncul di akhir tahun 1999-an, belum banyak gerai toko minimarket yang menawarkan kenyamanan berbelanja seperti yang dilakukan Alfamart. Djoko menghadirkan Alfamart dengan konsep toko yang rapi dan nyaman, tetapi terjangkau.
Selain bersih dan menggunakan AC, Alfamart menjual produk dan barang dengan kemasan yang rapi serta pelayanan yang ramah. Produk yang tersedia ditata dengan rapi, dikemas menjadi beberapa kategori, sehingga memudahkan konsumen dalam mencari dan memilih produk yang ingin dibeli. Selain itu, Alfamart juga memiliki lahan parkir yang luas dan memadai.