“Keputusan yang Anda buat adalah hal terpenting yang dapat Anda lakukan [untuk melangkah maju]. Mungkin terasa seperti banyak hal bergantung pada [pilihan Anda], tetapi Anda kemudian menyadari, itu tidak terlalu penting,” tutur Pichai.

Pichai mengatakan bahwa dia pertama kali belajar cara membantu tim memecahkan masalah dengan cepat dari mentornya, Bill Campbell, mantan CEO Intuit dan direktur dewan Apple, saat dia mempelajari ilmu material dan teknik di Universitas Stanford. 

Menurut Pichai, Campbell, yang juga melatih pemimpin teknologi terkemuka seperti Steve Jobs dan mantan CEO Google Eric Schmidt, selalu menekankan pentingnya pemimpin untuk menjadi pemecah kebuntuan yang efektif ketika tim menghadapi kesulitan. 

Pichai bercerita, Campbell akan menemui dirinya setiap minggu dan menanyakan apa saja yang sudah diputuskan minggu itu, yang mengajarkannya untuk merasa nyaman dalam mengambil keputusan akhir. 

“Ajaran itu selalu terpatri dalam ingatan,” kata Pichai.

Baca Juga: Strategi Allianz Indonesia Hadapi Gejolak Ekonomi 2025

Di samping itu, peneliti kelelahan di University of Pennsylvania, Kandi Wiens, mengatakan mempelajari cara mengatasi tekanan di tempat kerja dapat membantumu menjadi lebih bahagia dan lebih produktif di tempat kerja. 

Jika tenggat waktu, proyek penting, atau atasan yang suka mengatur membuatmu stres, cobalah untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk menghadapi tantangan, bukan ancaman bagi karier atau mata pencaharian. 

“Ketika kita dihadapkan dengan pemicu stres yang berada di luar kendali kita, kita menciptakan cerita di kepala kita untuk mengatasi hal yang tidak diketahui, yang dapat menyebabkan banyak kritik diri dan pemikiran yang membawa malapetaka,” kata Wiens. 

“Namun, orang-orang yang tangguh dan sukses menantang asumsi mereka, mereka mampu menghentikan lingkaran pemikiran negatif dan bertanya pada diri sendiri: ‘Apa yang benar di sini, dan asumsi apa yang saya buat tentang situasi tersebut?’,” imbuhnya.