Kandungan zat gizi diperoleh dari bahan pangan bervariasi dan lengkap dengan jumlah sesuai kebutuhan anak dalam sehari. “Kuncinya adalah makanannya harus bervariasi,” tegas dr. Juwalita.
dr. Juwalita memberikan tips KMS untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Pemenuhan kebutuhan zat besi ini perlu memperhatikan angka kebutuhan harian, bahan makanan sumber zat besi heme maupun non heme, dan memahami faktor indikator inhibitor dan enhancer agar penyerapan optimal.
Susu sebagai salah satu pilihan protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap serta mengandung mineral kalsium untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, perlu dicermati bahwa tidak semua susu itu sama.
“Susu pertumbuhan memiliki komposisi nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhan anak, difortifikasi dengan vitamin dan mineral termasuk zat besi, omega-3 dan 6 serta DHA,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Sarihusada, memaparkan komitmen Sarihusada dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
“Kami memahami bahwa kesehatan anak Indonesia masih perlu menjadi perhatian serius oleh semua pihak, di antaranya kekurangan besi yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Jika tidak ditangani dengan tepat, permasalahan kesehatan gizi ini dapat berpotensi mengganggu kesehatan fisik dan aspek kognitif anak hingga dewasa,” tutur dr. Ray.
Baca Juga: Jakarta Fashion Trend 2024: Padukan Wastra Indonesia dalam Siluet Busana Modern