Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan jika Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga sudah bukan bagian dari PDIP.

Hal tersebut dikatakan sekaligus menanggapi pernyataan Jokowi yang menyebut dirinya masih menyimpan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Baca Juga: Effendi Simbolon Dipecat PDIP Karena Bertemu Jokowi: Kalau Prabowo Gak Apa-Apa!

Baca Juga: Manuver Jokowi di Pilkada 2024, PDIP: Katanya Kalau Sudah Pensiun Mau Momong Cucu

Baca Juga: PDIP Bukan Oposisi: Tapi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," katanya di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Rabu kemarin.

Lanjutnya, ia mengatakan jika keputusan tersebut lantaran Jokowi tidak sejalan dengan ideologi partai.

"Cita-cita partai yang diperjuangkan sejak masa Bung Karno, sejak TNI saat kita membangun republik ini, sudah tidak lagi sejalan dalam pembicaraan maupun praktik-praktik politiknya," ujarnya.

Selaini itu, ia juga menyebut ambisi kekuasaan menjadi faktor utama yang memisahkan Jokowi dari PDIP. "Ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti," tambahnya.

Kemudian, ia mengaku jika partainya pada 17 Desember 2024 akan menjatuhkan sanksi tegas kepada 27 orang kader yang terbukti melanggar disiplin.

"Mengingat pentingnya demokrasi yang berkeadilan agar otak pemerintahan bisa mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, partai terus-menerus melakukan evaluasi terhadap disiplin partai," katanya.

"Kepada seluruh jajaran DPD dan DPC untuk melakukan evaluasi siapapun yang melanggar disiplin partai akan kita kenakan sanksi organisasi," tukasnya.