Filantropis Indonesia, Dato Sri Tahir mempunyai kebiasaan unik memulai setiap hari baru dalam hidupnya, pemilik Mayapada Group itu punya kebiasaan yang tak lazim bagi kebanyakan orang, dimana Tahir memulai setiap hari baru dengan membaca. 

Aktivitas Tahir sudah dimulai saat kebanyakan orang masih lelap pada pukul 05.00. Ia melahap berbagai macam bacaan dari berbagai sumber termasuk sejumlah koran untuk mengetahui perkembangan dunia luar.  Itu ia lakukan selama satu jam setiap harinya. 

Baca Juga: Dato Sri Tahir: Kemewahan Hidup Sejati Bukan soal Harta, Tapi Hati yang Tenang

“Setiap hari saya bangun pukul 5. Saya menghabiskan satu jam berikutnya untuk membaca koran,” kata Tahir dilansir Olenka.id Rabu (14/5/2025).

Aktivitas membaca selama satu jam dilanjutkan dengan sarapan selama setengah jam kemudian berlanjut ke meditasi selama sejam. Tak sampai di situ saja, selanjutnya Tahir mulai merefleksikan diri, melihat kembali kegiatan yang ia lakukan sehari sebelumnya, barangkali ada hal-hal yang menyakiti hati orang lain. 

Menurut Tahir rangkaian kegiatan yang telah ia lakukan di pagi buta ini menjadi bagian paling penting dalam hidupnya, itu adalah santapan rohani yang bersifat wajib. 

“Saya sarapan pukul 6 sampai 6.30. Kemudian saya bermeditasi sampai pukul 7.30. Itu adalah bagian yang sangat penting dari hari saya, santapan rohani saya. 

“Saya duduk di sudut kamar saya, memejamkan mata dan membenamkan diri dalam keheningan. Selama satu jam penuh saya meninjau kembali kegiatan saya sehari sebelumnya, yang baik dan yang tidak baik,” tambahnya. 

Sederet Penghargaan

Kebiasaan-kebiasan kecil Tahir ini kelak  membentuk dirinya menjadi seorang pebisnis sukses yang rendah hati. Tahir menjadi pribadi yang hebat kendati dirinya sama sekali tak menyadari hal itu. 

Baca Juga: Cara Tahir Memandang Kekayaan: Itu Milik Tuhan, Dia Meminta Kita Mengelolanya dengan Baik

“Saya sering tidak menyadari pencapaian saya. Saya baru menyadarinya ketika melihat tanda-tanda kecil seperti piala, plakat, atau sertifikat yang melambangkan apa yang telah saya capai dari sudut pandang orang lain,” kata Tahir.

Tahir sendiri sebetulnya sudah banyak meraih penghargaan bergengsi, misalnya saja pada 2011 lalu ia  menerima penghargaan Chancellor Citation dari Robert J. Birgeneau, Rektor Universitas California, Berkeley, AS. Penghargaan ini diberikan kepadanya sebagai bentuk apresiasi pengabdiannya kepada masyarakat. 

“Saya juga terpilih sebagai orang Asia pertama yang duduk di Dewan Pembina universitas ternama ini,” ujarnya. 

Ditahun yang sama, Tahir dinominasikan untuk menerima Penghargaan Pengusaha Tahun Ini dari Ernst & Young.  Ia juga menyabet penghargaan lainnya atas kegiatan di bidang pendidikan, penghargaan itu diberikan oleh Perdana Menteri Singapura, Lee Kwan Yew. 

Baca Juga: Panggilan Tiada Akhir: Pelajaran Hidup Dato Sri Tahir tentang Uang dan Makna Kehidupan

“Gelar kehormatan doktor honoris causa diberikan kepada saya dari universitas setempat, Universitas 17 Agustus, Surabaya juga memberi penghargaan atas kegiatan pengabdian saya kepada masyarakat melalui bisnis perbankan. Selain itu, pemerintah Malaysia menganugerahkan kepada saya gelar kehormatan Dato' Sri yang disematkan pada nama saya,” tuturnya.

“Semua itu mempunyai arti khusus bagiku meskipun aku masih menganggap diriku orang biasa. Tidak ada yang istimewa dalam kehidupan sehari-hari saya dalam hal kemewahan,” tambahnya memungkasi.