“Kalau dididik S1 lebih susah. Kenapa? Karena orang sarjana itu rata-rata mereka sudah masang itu tinggi, tinggi banget. Mereka datang pengennya gaji tinggi. Jadi mereka rata-rata instan,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Tirta menekankan pentingnya kesadaran diri dalam mengatur keuangan dan gaya hidup.

Ia pun mengingatkan bahwa jika seseorang sejak awal tidak pernah merasakan hidup susah dan terus memaksakan standar hidup yang tinggi, pada akhirnya ia akan terjebak dalam jeratan utang demi mempertahankan gaya hidup semu.

“Nah itulah pelajaran bagi kita. Nah kalau kamu nggak biasa hidup susah, kamu tinggi terus, ya akhirnya kamu terjebak dalam sistematika kredit buat gaya hidup. Dan bisa membedakan keinginan dan keinginan dan gaya hidup,” ujarnya.

Menurut dr. Tirta, banyak orang sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga terjebak dalam pola konsumtif tanpa memikirkan kondisi keuangan jangka panjang.

“Kita harus memahami prioritas adalah kunci agar tidak terperangkap dalam utang hanya demi penampilan atau gengsi semata,” tandasnya.

Baca Juga: Cum Laude Saja Tak Cukup, Dokter Tirta: Sukses Juga Butuh Self Improvement