CEO dan Founder Abuya Group, Okta Wirawan, menekankan pentingnya menjaga reputasi brand sebagai kunci keberlangsungan bisnis. Menurutnya, reputasi tidak hanya ditentukan oleh satu faktor, melainkan gabungan banyak elemen yang saling melengkapi, mulai dari kualitas produk, ulasan konsumen, hingga integritas pemilik dan karyawan.

Dalam wawancara eksklusif dengan Olenka beberapa waktu lalu, Okta Wirawan mengatakan bahwa menjaga reputasi brand harus lengkap semua aspeknya, sama dengan merangkai puzzle.

Baca Juga: Strategi Bos Abuya Group Atasi Tim yang Demotivasi

“Itu (semua aspek bisnis) harus complete puzzlenya. Untuk reputasi ini, benar-benar semuanya harus dijaga,” kata Okta.

Ia mencontohkan, reputasi bisa hancur hanya karena satu celah kecil. Misalnya, hanya karena kualitas makanan saja, reputasi bisa hancur seketika.

Baca Juga: Bicara Bisnis dan Spiritual, Bos Abuya Group: Kita Tak Perlu Capek Mengejar Rezeki di Dunia yang Sudah Dipastikan

“Reputasi akan hancur cuma gara-gara kualitas makanan. Saya punya teman, hanya karena review negatif (misalnya ada yang bilang di dalam baksonya ada paku) langsung hancur reputasinya,” ujarnya.

Selain kualitas produk, reputasi juga bisa runtuh akibat perilaku pemilik bisnis maupun karyawan. 

Baca Juga: Founder Abuya Group Beber Rahasia Bangun Bisnis Berkelanjutan

“Bisnis owner yang nggak terpercaya, buka usaha tapi nggak dijalankan dengan benar, itu juga merusak reputasi. Atau dari sisi karyawannya, misalnya dikenal taat ibadah, tapi ternyata ketahuan narkoba. Bisa rusak juga,” tambah Okta.

Dengan demikian, ia menegaskan, menjaga reputasi brand membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak yang terlibat di dalam bisnis. Karena itu, selain berikhtiar secara maksimal, Okta mengaku dirinya juga memperkuat usaha tersebut dengan doa.

Baca Juga: Mengenal Okta Wirawan, Entrepreneur Muda yang Merawat Abindo Hingga Merengkuh Kejayaan

“Di bisnis itu, untuk menjagain reputasi memang harus kolaborasi di semua pihak. Jadi kalau ditanya, bagaimana cara menjaga reputasi yang terbaik, adalah selalu berdoa sama Allah. Karena puzzlenya banyak banget. Dan kita ikhtiar juga maksimal untuk melengkapi semua puzzlenya itu agar jangan ada yang kendor,” tutupnya.