Singapura merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menyandang predikat sebagai negara maju. Salah satu kriteria negara maju dilihat dari besaran pendapatan yang mampu dihasilkan negara tersebut.
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa pendapatan per kapita di Singapura bisa mencapai US$60.000 per tahun, sedangkan Indonesia hanya sekitar US$4.000. Singapura mampu menjadi bagian negara maju di dunia berkat penghasilannya yang tinggi (high income country).
Baca Juga: Penjelasan Sri Mulyani Mengapa Amerika Serikat Tak Takut Cetak Uang dalam Jumlah Besar
"Sementara itu, banyak negara di dunia yang tetap bertahan di posisi negara dengan penghasilan menengah, atau middle income country, seperti Indonesia. Di Asia Tenggara, selain Indonesia, ada Malaysia, Thailand, dan Vietnam," terangnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Kamis (7/11/2024).
Lebih rinci Sri Mulyani menjelaskan, selama 50 tahun terakhir, tidak lebih dari 20 negara di dunia yang mampu melepaskan diri dari low, middle, lalu menjadi high income country. Singapura yang kini menjadi salah satu negara terkaya di dunia juga sempat mengalami fase pembangunan, dari low income, middle, hingga mencapai high income.
"Pertanyaannya, kenapa bisa banyak negara yang mampu lolos dari low income, naik ke middle, hingga sukses ke high income? Ternyata, ciri utamanya terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM)-nya," tegasnya.
Sri menekankan, semua negara maju di dunia dicirikan dengan unggulnya SDM di negara tersebut. Dengan demikian, jika Indonesia ingin menjadi negara maju seperti Singapura, hal terpenting yang harus menjadi perhatian adalah SDM-nya. Pemerintah perlu berinvestasi lebih di bidang pendidikan guna meningkatkan kualitas masyarakatnya.