Siapa sangka, ide dari tugas kuliah bisa berkembang jadi bisnis sungguhan yang bertahan hingga bertahun-tahun? Itulah kisah inspiratif Muhammad Reyhan, alumni BINUS Business School jurusan Business Creation, yang sukses mengubah minuman sederhana seperti es jeruk menjadi produk premium bernilai tinggi lewat brand Jerukria.

Ceritanya bermula di semester lima, saat Reyhan dan timnya harus membuat business plan. Di tengah pandemi Covid-19, ketika vitamin C sedang jadi primadona, mereka melihat peluang dari buah yang akrab di kehidupan sehari-hari, jeruk.

Awalnya, rencana mereka sederhana—membuka usaha jus buah. Namun setelah dihitung ulang, ide itu dipersempit menjadi satu bahan baku saja: jeruk. Dari sanalah lahir Jerukria, minuman segar berbasis jeruk lokal dengan sentuhan premium.

Baca Juga: Deretan Bisnis Milik Gita Wirjawan, Sosok Mendag Era SBY

Kalau biasanya es jeruk identik dengan minuman pinggir jalan, Jerukria tampil berbeda. Reyhan ingin membawa es jeruk naik kelas dengan konsep modern dan kualitas terjamin. Tagline mereka, #FreshFromOriginalFruit, benar-benar diterapkan. Tak ada tambahan air, gula hanya diberikan sesuai permintaan, dan bahan baku yang digunakan selalu segar.

Menu yang ditawarkan pun unik dan variatif, mulai dari Jeruk Yakult, Jeruk Kelapa Serut, hingga Jeruk Timun Serut, semuanya mengedepankan kesegaran dan cita rasa yang sehat.

“Kami ingin beda dari kompetitor yang jual es jeruk musiman atau dicampur dengan konsep lain. Fokus kami hanya satu: jeruk,” ujar Reyhan. 

Baca Juga: Deretan Bisnis Milik Peter Sondakh, Pemilik Ladang Emas di Indonesia

Jerukria pertama kali berdiri pada tahun 2022 di depan Duta Buah Gading Serpong. Saat itu, Reyhan masih menjalani semester enam. Meski berawal dari satu outlet kecil, Jerukria berhasil bertahan dan berkembang. Kini, mereka sudah memiliki cabang di Duta Buah BSD dan Pasar Modern Paramount, Tangerang.

Sebelumnya, Jerukria juga sempat memiliki outlet di Rans Nusantara Hebat BSD yang cukup ramai, namun harus tutup karena pusatnya berhenti beroperasi. Meski begitu, Reyhan tak menyerah.

“Jangan sampai bosan dengan perkembangan bisnis. Hargai semua prosesnya, terus berinovasi, dan yang terpenting adalah konsisten,” ujarnya tegas.

Baca Juga: Peluang Cuan dari Bisnis Waralaba 'Ramah Lingkungan' Air Minum Biru

Baginya, Jerukria bukan sekadar tren musiman seperti boba atau brown sugar latte yang cepat naik dan hilang. Ia percaya, jeruk adalah kebutuhan yang selalu dicari orang karena kesegarannya. Itulah sebabnya Reyhan berkomitmen agar Jerukria tetap bertahan jangka panjang, menjadi brand yang sustainable dan jadi pilihan utama saat orang ingin menikmati minuman jeruk. Tantangan terbesarnya, kata dia, adalah menemukan lokasi strategis yang sesuai target pasar dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan agar tetap loyal.

Semua langkah itu tak lepas dari bekal ilmunya di BINUS. Selama kuliah di Business Creation, Reyhan belajar banyak hal tentang leadership, pengambilan keputusan, dan cara berpikir strategis. Ia juga sering mendapat masukan dari dosen dan mentor yang turun langsung ke outlet saat bazar mahasiswa, memberikan insight yang sangat berharga.

Baca Juga: Bisnis Milik Toto Sugiri, Orang Terkaya ke-5 di Indonesia

Kini, Reyhan melanjutkan studinya ke jenjang S2 di BINUS Business School jurusan MM Innovation & Entrepreneurship. “Saya ingin bisa survive jangka panjang. Jadi, keputusan bisnis yang saya ambil nantinya bisa lebih mantap, bahkan dalam situasi tidak terduga sekalipun,” tuturnya.

Untuk rencana ke depan, Reyhan belum terburu-buru membuka program franchise. Fokusnya adalah memastikan setiap outlet benar-benar stabil sebelum memperluas jangkauan. Ia juga terbuka dengan peluang kolaborasi, seperti menggandeng brand, seperti Buavita karena menurutnya kolaborasi bisa saling melengkapi dari sisi branding maupun kesehatan.

Sebagai alumni Business Creation, Reyhan punya pesan untuk para calon pengusaha muda. “Jangan cuma bikin bisnis untuk tugas kuliah. Kalau bisa, langsung turun ke lapangan. Dari sana kita tahu respon pasar, kekurangan produk, bahkan bisa dapat peluang baru dari customer yang ternyata punya channel penting,” tutupnya.