Cokelat identik dengan rasa manis. Tak heran, banyak penderita diabetes memilih menjauhi olahan cokelat. Begitu juga mereka yang sedang diet, cokelat sering dianggap sebagai musuh yang harus dihindari. Tapi, jangan langsung menghakimi! Tidak semua cokelat berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, ada jenis cokelat tertentu yang justru baik untuk kesehatan jantung, Growthmates!

Cokelat itu baik untuk kesehatan, asalkan memperhatikan jenis dan kandungan kakao di dalamnya. Kakao atau biji kakao adalah bahan utama dalam cokelat. Biji dari pohon kakao ini kaya akan senyawa tanaman yang dikenal sebagai flavanol, sejenis polifenol yang dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung dan diabetes .

Karena itulah, banyak penelitian tentang manfaat cokelat bagi kesehatan jantung lebih difokuskan pada ekstrak kakao atau cokelat hitam dengan kadar kakao minimal 70%. Jenis cokelat ini mengandung flavanol lebih tinggi dibanding cokelat susu atau cokelat putih. Beberapa hasil penelitian pun menunjukkan manfaat yang cukup menjanjikan.

Baca Juga: 6 Menu Sarapan yang Dapat Meningkatkan Kolesterol dan Membuat Anda Berisiko Terkena Serangan Jantung

Fokus Pada Kakao

Mengutip dari laman Health, Selasa (29/4/2025), sebuah studi besar bernama Cocoa Supplement and Multivitamin Outcomes Study (COSMOS) meneliti efek konsumsi flavanol kakao. 

Dalam studi ini, lebih dari 10.000 peserta dibagi ke dalam dua kelompok: satu kelompok mengonsumsi 500 miligram flavanol kakao setiap hari selama 3,6 tahun, sementara kelompok lainnya menerima plasebo. Uji coba ini dilakukan secara acak dan double-blind, artinya para peserta tidak tahu kapsul mana yang mereka konsumsi.

Hasilnya cukup menarik—kelompok yang mengonsumsi suplemen flavanol mengalami 27% lebih sedikit kematian akibat penyakit kardiovaskular. Meski begitu, para peneliti menekankan bahwa temuan ini masih perlu ditelusuri lebih lanjut.

Tak hanya itu, sebuah studi lain pada Januari 2024 menemukan bahwa pada orang-orang keturunan Eropa, konsumsi cokelat hitam dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan tromboemboli vena, kondisi di mana terbentuk gumpalan darah di vena.