Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia, menyoroti besaran Indeks Prestasi (IP) seseorang. Sebagaimana diketahui, Indeks Prestasi (IP) atau Indeks Prestasi Kumulatif (IP) merupakan sistem penilaian bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Bagi Bahlil, IP tidaklah mencerminkan kecerdasan seseorang. Mantan Menteri Investasi Indonesia itu menunjukkan IP-nya yang di bawah 3.0. Meski begitu, pria kelahiran 7 Agustus 1976 ini bisa menduduki jabatan menteri.
Baca Juga: Masa Kuliah Bahlil Lahadalia: Jadi Aktivis, 11 Kali Ditahan Polisi!
"Kalau orang IP-nya tinggi itu bagus, tapi dia siap-siap menjadi pekerja. Jadi, saya bilang, kalau IP-nya besar, 3 koma lebih, ini siap-siap menjadi karyawan. IP saya tidak sampai 3, tapi jadi menteri kok," katanya dalam sebuah kesempatan, dikutip Olenka, Sabtu (9/11/2024).
Bagi Ketum Golkar ini, IP bukanlah ukuran kecerdasan seseorang. "Bagi saya, IP bukan ukuran kecerdasan seseorang di kampus," tegasnya.
Bahlil belum lama ini mendapat gelar Doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI). Sementara itu, dia menyelesaikan program S1-nya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura. Selanjutnya, Bahlil memperoleh gelar Magister Sains di bidang ekonomi dari Universitas Cenderawasih.
Secara rinci, politikus yang juga pengusaha ini mengenyam pendidikan dasarnya di Kabupaten Fakfak. Dia bersekolah di SD Negeri 1 Fakfak, SMP Negeri 1 Fakfak, hingga melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak.