Growthmates, gangguan tidur seperti insomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres, kecemasan, depresi, dan kebiasaan tidur yang buruk. Gak cuma itu, nyeri kronis, ketidakseimbangan hormon (seperti menopause), dan kondisi medis seperti sleep apnea juga dapat menjadi penyebabnya.
Dalam beberapa kasus, faktor gaya hidup seperti konsumsi kafein atau alkohol yang berlebihan, jadwal tidur yang tidak teratur, dan paparan layar sebelum tidur berperan penting. Namun, jadwal tidur yang buruk juga dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi tertentu.
Bagaimana kamu menentukan apakah insomniamu terkait dengan kekurangan nutrisi?
Untuk menilai apakah insomnia yang kamu derita terkait dengan kekurangan nutrisi, penting untuk mengevaluasi pola makan dan kesehatanmu secara keseluruhan.
Tanda-tanda utamanya meliputi kelelahan, kram otot, atau mudah tersinggung, yang dapat mengindikasikan kekurangan nutrisi penting seperti magnesium atau seng.
Oleh karenanya, tes darah untuk nutrisi ini dapat membantu mengidentifikasi kekurangan, di samping evaluasi gejala dan riwayat medis.
Kekurangan 3 nutrisi ini akan berdampak signifikan pada kualitas tidur
Magnesium, seng, dan kalsium diketahui memengaruhi tidur. Magnesium, misalnya, membantu mengatur neurotransmiter yang terlibat dalam tidur seperti GABA dan melatonin.
Sementara, seng mendukung fungsi kekebalan tubuh dan memengaruhi durasi tidur, sementara kalsium dikaitkan dengan pengaturan tidur REM. Kekurangan mineral ini dapat menyebabkan tidur gelisah atau insomnia.
Magnesium membantu menenangkan sistem saraf dengan mengatur neurotransmiter yang meningkatkan relaksasi dan tidur. Seng berperan dalam produksi melatonin, membantu mengatur siklus tidur-bangun.
Kalsium juga bekerja dengan triptofan untuk menghasilkan melatonin dan terlibat dalam tahap tidur yang lebih dalam seperti REM.
Baca Juga: Studi Ungkap Posisi Tidur Dapat Memprediksi Kesuksesan Finansial Seseorang, Seperti Apa?