Di saat remaja seusianya saat itu masih sibuk dengan dunia mereka, Atina Maulia justru sudah mulai meniti jalan kesuksesan. Bermula sekadar berjualan demi membayar uang kuliah, perempuan cantik ini berhasil membesarkan Vanilla Hijab menjadi salah satu brand modest fashion paling diminati, bahkan hingga saat ini.

Tak terbesit dalam benak Atina bisa merintis bisnis saat usianya masih menginjak 19 tahun. Apalagi, pilihannya ini sangat bertolak belakang dengan pendidikannya saat itu — menjadi mahasiswa jurusan Teknik Perminyakan di Institute Teknologi Bandung. Bahkan, ia sempat bercita-cita bisa bekerja di perusahaan asing demi mendapat gaji ribuan dollar.

Baca Juga: Berkenalan dengan Senaz Nasansia, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Brand Modest Fashion Si.Se.Sa

Namun, Tuhan berkehendak lain. Jauh sebelum impiannya terwujud, perempuan kelahiran 22 Mei 1992 ini mengundurkan diri dari bangku kuliah semester empat. Bukan tanpa alasan, penyakit autoimun yang dideritanya membuat Atina sempat mengalami kelumpuhan hingga membuatnya harus duduk di kursi roda.

Diakui Atina, kondisi kampus yang belum dilengkapi fasilitas lift sehingga ia harus naik turun ke ruang kelas di lantai atas dengan kursi rodanya, ditambah cuaca dingin Bandung yang kurang bersahabat dengan autoimunnya saat itu, menjadi alasan lain yang mendorongnya untuk mengakhiri perkuliahan di kampus ternama ini.

Awal Merintis Vanilla Hijab

Setelah memutuskan berhenti dari ITB, Atina melanjutkan pendidikan tingginya di PM Menteng mengambil dan jurusan Manajemen. Dari sinilah ide merintis bisnis dan mendirikan Vanilla Hijab itu bermula.

Kala itu, Atina tak ingin lagi menyusahkan kedua orang tuanya yang sudah mengeluarkan banyak uang untuk pengobatannya. Ingin melanjutkan kuliah dengan biaya sendiri, ia pun mencoba peruntungan dengan berjualan hijab secara online, meski dirinya juga belum berhijab.

Dal sejumlah sumber disebutkan, Maret 2013, Atina memulai usahanya dengan menggandeng tukang jahit keliling yang biasa melintas di depan rumah. Ia pun memilih nama Vanilla Hijab sebagai identitas brand hijab yang dirintisnya. Di saat yang sama, ia juga mulai memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya. Meski sempat terkendala modal, ia terus berjuang dan memberikan usaha terbaiknya.

Baca Juga: Mengenal Nadine Gaus, Sosok Inspiratif di Balik Wearing Klamby: Dari Thrifting hingga Jadi Jenama Fesyen Lokal

Atina tidak merintis usahanya sendirian. Ia dibantu sang kakak, Intan Kusuma Fauzia, yang turut berperan sejak awal. Perlahan tapi pasti, dalam kurun waktu sekitar enam tahun, Vanilla Hijab pun semakin dikenal luas oleh masyarakat.

Dari keuntungan yang saat itu masih tergolong kecil sekitar Rp20 ribu hingga Rp40 ribu per potong, Atina perlahan mengumpulkan modal awal untuk meningkatkan produksi Vanilla Hijab. Jika awalnya ia hanya mengandalkan sistem pre-order, seiring waktu ia mulai berani memesan stok langsung ke vendor dan merekrut lebih banyak tukang jahit keliling.

Usaha tersebut pun membuahkan hasil. Vanilla Hijab tumbuh pesat menjadi salah satu label busana yang cukup diperhitungkan di industri modest fashion Indonesia. Tak hanya memproduksi hijab, brand ini juga mulai merilis berbagai koleksi busana muslimah kekinian seperti rok, tunik, blouse, dan lainnya.

Popularitas Vanilla Hijab turut diperkuat lewat berbagai acara fashion show yang mereka selenggarakan. Salah satunya adalah acara tahunan bertajuk Vanilla Annual Show, yang melibatkan Vanilla Sisters dari seluruh Indonesia dan menghadirkan sejumlah muse. Pada 2019, mereka juga menggelar fashion show bertema Menyapa Senja di Stadion Akuatik GBK, Jakarta.

Semua capaian ini tak lepas dari rasa optimis dan konsistensi Atina Maulia dalam mengembangkan bisnisnya. Berkat dedikasinya, Vanilla Hijab kini telah membuka lapangan pekerjaan bagi sekitar 100 orang yang menjadi bagian dari perusahaan tersebut.

Baca Juga: Sosok dan Perjalanan Karier Ria Miranda: Desainer Modest Fesyen Ternama, Brand-nya Mendunia!

Penghargaan Atina Maulia

Sebagai pendiri Vanilla Hijab, Atina telah menerima sejumlah penghargaan atas kiprah dan kepeduliannya. Pada 2018, ia dianugerahi penghargaan Tokoh Kemanusiaan oleh Rumah Zakat melalui program "Vanilla Menggapai Mimpi" yang digelar di Lebak, Banten, sebagai bentuk apresiasi atas perhatiannya terhadap masyarakat kurang mampu.

Tak hanya itu, Atina juga meraih penghargaan Lifetime Achievement dalam ajang 50 Persona Femina, yang menyoroti kontribusinya di dunia fashion sekaligus peran sosialnya. Vanilla Hijab sendiri aktif berpartisipasi dalam berbagai program sosial bekerja sama dengan lembaga seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, hingga Aksi Cepat Tanggap (ACT).