Di tengah perkembangan teknologi yang makin masif, industri perbankan merupakan salah satu yang tercepat dalam pengaplikasiannya. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mengoptimalkan akurasi dan kecepatan.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, optimis perkembangan Artificial Intelligence (AI) mampu membawa industri perbankan ke level berikutnya. Dia mencontohkan kerja chatbot guna menjawab kebutuhan nasabah.
Baca Juga: Manfaatkan Teknologi, Ini Cara BCA Mengelola Belasan Juta Lembar Uang Setiap Hari
"Kalau sekarang, kemampuan robot yang ada masih perlu ditingkatkan. Saat ini, customer ditanya terlebih dulu kebutuhannya, a-b-c-d-e, lalu diminta menekan angka tertentu, begitu seterusnya sehingga tidak efisien, capek," terangnya, dikutip Selasa (13/8/2024).
Menurutnya, pengembangan chatbot ke depan bisa dimodifikasi agar memberikan human touch atau sentuhan manusia. Dengan sentuhan AI (Artificial Intelligence), chatbot dapat di-upgrade menjadi ChatGPT sehingga nasabah akan merasa sedang berbicara dengan manusia, bukan robot.
"Kalau seperti ChatGPT itu bisa direct. Saya perlu apa langsung to the point. Nah, ini yang harus dikembangkan. Customer betul-betul seperti berhadapan dengan orang," tegasnya.
ChatGPT adalah program chatbot AI (Artificial Intelligence) berbasis Language Model (model bahasa) yang dikembangkan OpenAI dan memiliki kemampuan utama untuk menjawab atau menanggapi berbagai pertanyaan dan perintah pengguna.
Cara kerja Language Model pada ChatGPT akan menyajikan prediksi kata dengan menganalisis teks dalam sebuah data. Oleh karena itu, ChatGPT yang berbasis Language Model dilatih dengan sekumpulan data berjumlah besar (dataset).