Menjadi tangguh, bukan berarti seseorang tidak pernah mengalami kesulitan. Pasti mengalaminya. Hanya saja, mereka yang bermental tangguh memiliki kemampuan untuk menghadapi setiap masalah dan kesulitan dengan baik. Intinya, ketangguhan adalah tentang bagaimana cara orang merespon, bukan tentang menghindari kesulitan.

Orang yang tangguh telah mengembangkan strategi atau keterampilan mental untuk bertahan dalam situasi sulit, belajar dari pengalaman, dan tumbuh menjadi lebih kuat. Ketahanan juga membantu seseorang melihat makna dalam tantangan, sehingga mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Hal Ini membuat mereka lebih siap menghadapi rintangan baru di masa depan.

Berikut ini Olenka kutip dari laman Health, Selasa (11/2/2025), sederet praktik kesehatan mental agar tetap stabil dan lebih tangguh.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Menetapkan Batasan Diri Demi Kesehatan Mental

  1. Kembangkan Pola Pikir 

Memiliki pola pikir berkembang berarti melihat tantangan hidup sebagai peluang untuk belajar. Pola pikir ini adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang tidak tetap dan mereka dapat mengembangkan kekuatan dan keterampilan baru.

Mengadopsi pola pikir berkembang berarti bahwa ketika sesuatu yang sulit terjadi, kamu tidak akan mundur atau berpaling. Sebaliknya, justru akan menghadapi situasi tersebut dengan mengetahui bahwa kamu akan menjadi lebih kuat dan memetik pelajaran yang bermanfaat ketika menghadapi tantangan serupa di kemudian hari.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan pola pikir berkembang meliputi. Di antaranya adalah belajar untuk menerima ketidaksempurnaan diri; Memiliki harapan yang realistis terhadap apa yang dapat dicapai; Hargai dan terima kritik yang membangun; Nikmati perjalanan belajar melalui pengalaman; Ambillah risiko, bahkan jika itu berarti membuat kesalahan; Ubahlah gagasan tentang kegagalan menjadi pembelajaran dari kesalahan; Berikan diri waktu dan ruang untuk mengatasi tantangan.

  1. Lakukan Perawatan Diri

Perawatan diri diketahui dapat meningkatkan ketahanan. Kamu tidak dapat melewati kesulitan jika tidak sehat secara fisik, emosional, dan mental.

Merawat diri sendiri bukan hanya satu hal, seperti mandi berendam atau membaca buku. Ini tentang mengidentifikasi dan meluangkan waktu untuk kegiatan yang menyehatkan. Ini sering kali berarti menetapkan batasan untuk memprioritaskan kebutuhanmu.

Beberapa strategi perawatan diri umum yang perlu dipertimbangkan seperti menulis dan merenungkan pikiran, perasaan, dan kejadian dalam hidup; makan makanan yang kaya nutrisi dan seimbang; melakukan aktivitas fisik rutin yang disukai; prioritaskan untuk mendapatkan tidur yang cukup; melatih kebiasaan sehari-hari untuk mengelola stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, dan perhatian penuh

  1. Tetapkan Tujuan yang Realistis

Menetapkan tujuan yang realistis dapat membantu kamu menghadapi tantangan dengan lebih mudah. Dengan membagi tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih terjangkau, seseorang dapat meraih kemenangan kecil yang mendorong mereka untuk terus maju. Proses ini membangun ketahanan mental, karena setiap pencapaian memberikan pengalaman dan pembelajaran yang berguna untuk menghadapi tantangan berikutnya.

Sebagai contoh, jika kamu ingin berlari sejauh 5K tetapi belum memiliki kebiasaan lari, maka langsung menargetkan maraton dalam waktu singkat bukanlah hal yang realistis. Sebaliknya, kamu perlu membangun daya tahan secara bertahap, misalnya mulai dengan jarak pendek, lalu meningkatkannya sedikit demi sedikit hingga akhirnya mencapai target.

Selain itu, penting untuk tetap konsisten, mencari dukungan dari orang lain yang memiliki tujuan serupa, serta bersikap sabar jika menghadapi hambatan. Merayakan setiap kemajuan juga dapat meningkatkan motivasi dan memperkuat ketahanan dalam jangka panjang.

Baca Juga: 5 Langkah yang Dapat Diterapkan Perusahaan untuk Mengelola Kesehatan Mental Karyawan

  1. Merangkul Perubahan dan Fleksibilitas

Orang yang berpikiran kaku dan tidak dapat beradaptasi saat terjadi kesalahan dapat mengalami kesulitan untuk menjadi lebih tangguh. Itu karena ketahanan bergantung pada kemampuan untuk mengubah arah saat diperlukan, menerima ketidaksempurnaan , dan belajar dari hal yang tidak terduga.

Ada beberapa cara untuk menerima perubahan dan menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian hidup.

Pertama, penting untuk menyadari bahwa perubahan adalah bagian alami dari kehidupan. Meskipun kamu tidak selalu bisa mengendalikan keadaan, kita bisa mengendalikan bagaimana kita meresponsnya.

Kedua, menjaga perspektif yang lebih luas dapat membantu kamu menghadapi tantangan tanpa bereaksi berlebihan. Menyadari bahwa satu kesulitan bukanlah akhir segalanya bisa membuatmu lebih tenang dalam mengambil keputusan.

Ketiga, kamu perlu mengenali pikiran-pikiran yang kaku atau negatif, seperti merasa bahwa keadaan akan selalu buruk atau bahwa kita tidak mampu beradaptasi. Dengan menyadari pola pikir ini, kamu bisa mulai mengubahnya ke arah yang lebih positif.

Terakhir, menjaga harapan dan optimisme sangat penting. Hidup memang penuh tantangan, tetapi di balik kesulitan, ada juga peluang dan momen-momen baik yang bisa terjadi. Sikap ini membantu kita tetap kuat dan terus maju.

  1. Membangun Keterampilan Pemecahan Masalah

Mempelajari cara memecahkan masalah secara efektif merupakan langkah penting dalam membangun ketahanan. Menjadi pemecah masalah yang lebih sukses melibatkan pengembangan seperangkat keterampilan yang memungkinkan kamu mengatasi masalah dengan strategi yang berhasil.

Untuk menghadapi tantangan, penting untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas, memahami penyebabnya, mencari berbagai solusi, dan mencoba pendekatan yang berbeda hingga menemukan yang paling efektif. Tetap tenang, fleksibel, dan terbuka terhadap perubahan juga membantu dalam proses ini.

Baca Juga: Mengulik Masalah Kesehatan Mental di Kalangan Gen Z di Tempat Kerja dan Cara Menanganinya

  1. Mindfulness dan Meditasi

Mindfulness berarti sadar akan momen saat ini dan lebih terhubung dengan pikiran serta perasaan tanpa terjebak dalam kekhawatiran masa lalu atau masa depan. Ini bisa dilakukan dengan fokus pada aktivitas sehari-hari, seperti makan atau berjalan, serta dengan latihan pernapasan.

Meditasi, di sisi lain, membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kesadaran. Ada berbagai metode meditasi, mulai dari doa, meditasi berjalan, hingga menggunakan aplikasi meditasi terpandu.

  1. Jurnal dan Refleksi

Menulis jurnal adalah cara efektif untuk mengekspresikan perasaan, memahami diri sendiri, dan membangun ketahanan. Dengan mencatat pikiran, kekhawatiran, rasa syukur, serta refleksi atas pengalaman hidup, seseorang dapat lebih memahami emosi mereka dan menemukan pelajaran berharga untuk masa depan.

Semoga bermanfaat!