PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon, BEI: BDMN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun selama semester I tahun 2025, tumbuh 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Sementara itu, pendapatan operasional konsolidasian tercatat sebesar Rp9,4 triliun dengan penurunan biaya kredit sebesar 16% year-on-year. Dalam aspek rentabilitas, Danamon membukukan margin bunga bersih (NIM) sebesar 7,0%.

Per 30 Juni 2025, Danamon mencatatkan total kredit dan trade finance konsolidasian sebesar Rp195,7 triliun, tumbuh 6% year-on-year yang ditopang pertumbuhan dua digit pada lini bisnis Enterprise Banking and Financial Institution, SME Banking, dan Consumer Banking. Pada sisi penghimpunan dana, total simpanan pihak ketiga yang dihimpun konsolidasian sebesar Rp160,1 triliun, tumbuh 10% year-on-year. Dari jumlah tersebut, jumlah simpanan giro dan tabungan (current account and savings account atau CASA) tumbuh 4% year-on-year.

Baca Juga: Emas Batangan Makin Diminati, Laba Bersih Hartadinata Abadi Tumbuh 69,5% Jadi Rp348,9 Miliar

"Dalam enam bulan pertama tahun 2025, Danamon telah mampu melanjutkan momentum pertumbuhan pada penyaluran pinjaman dan penghimpunan dana. Capaian ini merupakan hasil dari komitmen Danamon untuk menjalankan bisnis dengan tata kelola yang baik dan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, sebagai landasan dari strategi Tumbuh Bersama sebagai Satu Grup Finansial," ujar Daisuke Ejima, Direktur Utama Danamon, pada Rabu (30/7/2025).

Lebih lanjut dijabarkan, rasio loan-at-risk (LAR) membaik 210 basis poin year-on-year mencapai 9,9%. Rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) mencapai 279,2%, meningkat 16 poin persentase year-on-year. Rasio NPL bruto membaik 40 basis poin year-on-year mencapai 1,8%.

Rencana Strategis Satu Grup Finansial

Sepanjang 1H2025, Danamon konsisten meningkatkan kolaborasi bersama antarperusahaan di dalam grup, sejalan dengan strategi jangka menengah perseroan untuk tahun 2024-2026, yaitu Tumbuh Bersama sebagai Satu Grup Finansial. Danamon baru-baru ini menerima persetujuan dari OJK untuk bertindak sebagai Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan (PIKK) Operasional dari Konglomerasi Keuangan MUFG (KK MUFG) di Indonesia.

Sesuai dengan keputusan para pemegang saham kedua perusahaan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2025, para pemegang saham dari Adira Finance dan Mandala Finance telah menyetujui rencana penggabungan usaha antara kedua perusahaan dengan Adira Finance bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan. Kedua perusahaan telah menandatangani Akta Penggabungan pada tanggal 16 Juli 2025 dan penggabungan usaha ini ditargetkan akan berlaku efektif pada 1 Oktober 2025.

Adira Finance juga telah menandatangani Perjanjian Pengalihan Portofolio Bersyarat (PPPB) dengan PT Arthaasia Finance (AAF) untuk mengakuisisi portfolio pinjaman kendaraan AAF, mencakup pembiayaan kendaraan komersial kepada pemilik usaha perorangan dan usaha kecil menengah; pembiayaan kendaraan komersial untuk pelanggan korporat; dan kontrak pembelian dengan skema pembayaran angsuran. Akuisisi portofolio yang diharapkan selesai pada Oktober 2025 ini akan menambah jumlah aset Adira Finance.