1. Kendalikan Keuanganmu

Pengendalian keuangan melibatkan penilaian situasi keuanganmu saat ini dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk membawamu ke tempat yang diinginkan.

Kamu dapat melacak pengeluaran dan mengetahui ke mana uangmu pergi setiap bulan. Minimalkan utang, terutama utang berbunga tinggi, dan berusahalah melunasi kartu kredit dan berhenti meminjam uang. Bangun dana darurat untuk menghindari berutang jika terjadi keadaan darurat.

Mengambil kendali terkadang berarti membuat pilihan yang sulit, seperti mengurangi kemewahan atau beralih ke gaya hidup yang lebih hemat. Meskipun keputusan ini mungkin tampak membatasi, namun pada akhirnya akan membebaskanmu, dan membuka jalan bagi pertumbuhan finansial yang lebih baik.

  1. Adopsi Pola Pikir Orang Kaya

Pola pikir dapat memengaruhi kebiasaan finansial secara drastis. Mengadopsi pola pikir kaya adalah kunci untuk menarik dan mempertahankan kekayaan.

Pertimbangkan untuk memvisualisasikan tujuan finansial. Ini membantu menjaga fokus dan motivasi untuk membangun kekayaan. Bersyukur atas apa yang dimiliki dapat mengalihkan fokus dari pola pikir kekurangan menjadi pola pikir kelimpahan. 

Belajarlah dari kemunduran, karena memandangnya sebagai pelajaran akan membantu pertumbuhan finansialmu. Ini bukan tentang berpikir positif yang membawa pada kekayaan mendadak; tetapi tentang menumbuhkan sikap positif yang mendukung usaha yang konsisten.

Baca Juga: Bukan Cuma soal Uang, 5 Kebiasaan Ini Bisa Bangun Kekayaan Sejati Seiring Waktu

  1. Buat Anggaran, dan Hidup Sesuai Kemampuan

Beberapa orang mungkin menganggap 'anggaran' sebagai kata yang menakutkan karena mengandung batasan. Kenyataannya, anggaran hanyalah cara untuk memastikan kebutuhan terpenuhi dan setiap rupiah memiliki tujuan terhadap tujuan keuangan.

Jadikan anggaran sesuai dengan kebutuhan dan prioritaskan tabungan. Anggap tabungan sebagai tagihan terpenting yang perlu dibayar setiap bulan, dan sisihkan sebagian untuk membayarnya sebelum pengeluaran lain yang tidak penting. 

Gunakan aturan 50/30/20, yaitu mengalokasikan 50 persen pendapatan untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan dan pembayaran utang. Jangan lupa untuk meninjau ulang dan menyesuaikannya.

Hidup sesuai kemampuan bukan berarti harus membatasi diri. Itu berarti membelanjakan uang secara bertanggung jawab dan memahami nilai uang yang sebenarnya.